- dok.ist
VIVA – Sutradara film Stadhuis Schandaal, Adisurya Abdy mengungkap alasan dirinya menggarap film tersebut. Adisurya ingin membuat film dengan membidik segmen milenial.
Film Stadhuis Schandaal adalah garapan rumah produksi Xela Pictures, dengan produsernya adalah Omar Jusma dan Executive Producer Alexander Sutjiadi.
“Diproduksi film saya berjudul Stadhuis Schandaal, saya berusaha maksimal, baik dari unsur cerita dan teknologi. Karena, hasrat dan selera penonton terus berubah. Ketika film memasuki zaman milenial, kami juga hadir di era kekinian,” ujar Adisurya, ditemui di kantor gedung pusat Perfilman Usmar Ismail di kawasan H.R Rasuna Said, Jakarta.
Stadhuis Schandaal merupakan film yang mengangkat aspek nilai sejarah dengan pendekatan kekinian, agar dapat diterima oleh milenial.
Adisurya menjelaskan, industri film di Tanah Air banyak mengangkat cerita sejarah sebagai film layar lebar, namun karena penggarapannya jauh dari aspek menghibur, sehingga cenderung tak diminati penonton – khususnya milenial.
“Kelemahan film kita adalah mengangkat kisah nyata sejarah, tetapi tidak dalam wujud kekinian, dalam artian memakai format pendekatan hiburan dan pop,” kata Adisurya.
Adisurya menuturkan, film ini telah siap dan rencananya diputar di bioskop Tanah Air pada pertengahan tahun 2018. (asp)
