Pihak Anak Nia Daniaty Balik Tuding Mantan Guru SMAnya?

Olivia Nathania, anak Nia Daniaty.
Sumber :
  • Instagram @niadaniatynew

VIVA Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania angkat bicara mengenai dugaan penggelapan, penipuan dan pemalsuan surat CPNS. Olivia menjelaskan tidak pernah merekrut 225 orang yang mengaku sebagai korban dalam kasus ini.

Rumah di Jaktim Roboh saat Renovasi, 1 Warga Tewas Tertimpa

Olivia menjelaskan, tidak pernah bertemu dengan 225 orang tersebut. Ia menyebut Agustin yang merupakan mantan guru sekolahnya yang merekrut orang-orang itu.

"Saya mau jelaskan ibu Agustin ini sebenarnya bukan korban melainkan dia yang merekrut orang-orang tersebut karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan. 225 itu saya tidak pernah berhadapan langsung," kata Oi sapaan Olivia seperti dikutip dari tayangan YouTube.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Lebih lanjut, Olivia juga membantah merekrut 16 orang yang merupakan anggota keluarga dari Agustin.

"16 orang keluarga pernah menawarkan membujuk rayu?," tanya Kuasa Hukum Olivia Nathania alias Oi, Susanti Agustina

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

"Tidak pernah,"jawab Oi.

Di sisi lain, Oi tidak membantah mengenai uang Rp25 juta yang diterima. Namun uang itu digunakannya untuk menyelenggarakan pelatihan atau les CPNS.

"Saya luruskan adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS les, bisa dicek tempatnya ada pengajarnya pun ada dan memang saya terima uang dari situ senilai Rp25 juta per orang tetapi dengan nilai Rp25 juta itu digunakan untuk apa, kalau ditanya saya punya untuk dari situ wajar tetapi Rp25 juta ini untuk pengajar, sewa tempat dan lain-lain," kata Oi.

Di sisi lain, kuasa hukum Olivia Nathania, Susanti Agustina menjelaskan, Agustin (ibu Titin) yang lebih aktif menjanjikan kepada mereka dapat lolos tes CPNS.

"Justru dia yang lebih aktif mempresentasikan ini pasti keterima di PNS menggantikan orang-orang yang kena COVID gitu jadi dia yang mempresentasikan bukan Oi dan Oi tidak pernah bertemu dengan orang itu hanya dengan ibu Titin," kata dia.

Susanti juga menambahkan bahwa ibu Titin mengambil uang dari korban.

"Istilahnya narik Rp50 juta setornya Rp25 juta(ke Oi), kalau misalnya Rp40 juta setor Rp25 juta (ke Oi) sisanya di kantong kemudian teriak-teriak seolah-olah Oi semua padahal dia sendiri yang ikut rekrut ini," kata Susanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya