Kisah Aktor Ternama Rusia, Putuskan Mualaf saat di Puncak Karier

Sergey Romanovich
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Aktor ternama Rusia, Sergey Romanovich, mengambil keputusan besar menjadi seorang mualaf saat berusia 20 tahun. Padahal, pada saat itu, kariernya di dunia hiburan sedang berada di puncak.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Sergey, begitu sapaan akrabnya, menapaki karier di dunia hiburan sejak usia 14 tahun. Sepanjang kariernya, dia sudah membintangi 20 judul film, mini seri dan menjadi bintang tamu di beberapa acara TV. Pria itu juga sudah berulang kali mendapat penghargaan internasional.

Namun, ketika usianya menginjak 20 tahun, Sergey mulai mengalami krisis batin. Meski mengaku hidup enak dan bergelimang harta, pria yang awalnya atheis itu entah kenapa mempertanyakan banyak hal dalam hidup dan akhirnya depresi.

Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor

Film yang Pernah Dibintangi Sergey Romanovich

Photo :
  • Tangkapan layar

Hingga suatu hari dia bertemu dengan kakak dari sahabatnya di SMP yang beragama Muslim. Singkat cerita, keduanya berada dalam sebuah pengajian di mana jamaahnya berdebat sengit soal agama. 

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Setelah berjam-jam berdebat, Sergey masih saja bersikeras dengan keyakinannya, Tuhan itu tidak ada dan semua agama hanya buatan manusia saja. Bahkan, dia menganggap Islam sebagai agama teroris. 

"Saya bilang, kenapa Muslim memulai semua kekacauan ini. Begitulah anggapan saya, sebab demikian yang diberitakan sehingga mencuci otak orang. Sampai orangtua saya mewanti-wanti agar waspada, Muslim Chechnya bisa rekrut kamu (jadi teroris)," cerita dia dalam video yang diunggah di YouTube Barat Bersyahadat, dikutip VIVA, Kamis 23 Desember 2021.

Sergey Romanovich

Photo :
  • Tangkapan layar

Kemudian, ketika Sergey dan kakak sahabatnya berdebat, beberapa perkataan kakak sahabatnya itu akhirnya mampu membuat hati Sergey tergerak.  

"Bagaimana kamu menilai sesuatu sedangkan kamu tak punya ilmu tentang sesuatu itu? Ibaratnya kita ngomel-ngomel mobil kita rusak, tapi tidak membawanya ke bengkel. Perumpamaannya seperti itu, dan saya sangat tergelitik oleh ucapan kakak Shamil (sahabat Sergey)," kata dia. 

Sejak saat itulah, Sergey memutuskan untuk membeli mushaf Al-Quran sekaligus Alkitab, untuk membandingkan keduanya. Dia pun mulai mempelajari dua kitab suci itu.

"Saat ibu melihat saya membaca Al-Quran, beliau anggap saya sudah terpengaruh Muslim Chechnya. Ibu bilang, 'kamu sudah direkrut (jadi teroris), naik bus dan siap mengebom kereta bawah tanah?' Saya jawab, 'tenang bu, ini hanya baca-baca saja," ungkapnya.

Sergey Romanovich

Photo :
  • Tangkapan layar

Namun akhirnya kekhawatiran sang ibu terwujud, karena Sergey memutuskan mualaf sebulan kemudian. Pria itu jadi lebih rajin membaca Al-Quran, aplikasi hadis Bukhari-Muslim di ponsel dan buku-buku tafsir. 

"Tiba-tiba saya jadi haus akan ilmu dan betul-betul semangat sekali. Dan teman saya tadi Shamil yang saya kenal sejak 1 SMP, dia selalu mengatakan, 'aku khawatir kita tak bisa berteman lagi karena kamu seorang atheis'," tuturnya. 

Lalu, ketika Sergey dan kakak Shamil sedang salat berjamaah, betapa terkejutnya Shamil melihat sahabatnya tengah beribadah, bahkan salat berjamaah. 

"Wah, selebriti Rusia berdiri bersama kakakku dan ikut salat berjamaah. Shamil pikir mustahil saya masuk Islam, sehingga kenyataan ini membuat dia terkejut sekali. Dan 4 bulan kemudian, kami salat dan saya diminta jadi imam dan Shamil jadi makmum. Lalu saya beritahu kedua orangtua 'bu, orang yang rekrut saya itu Shamil, padahal kakaknya yang melakukan semua itu," cerita Sergey Romanovich sambil tertawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya