Kisah Istri Daniel Mananta Keluar dari Gereja Hingga Temukan Tuhan

Viola Mananta dan Daniel Mananta
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Istri Daniel Mananta, Viola, mengaku sempat enggan ke gejera lantaran tak nyaman dengan orang di sekitarnya. Hingga ketika di tengah hidupnya yang sempurna, Viola merasakan hati yang hampa dan kembali menemukan Tuhan. Seperti apa kisahnya?

Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

Setelah sembilan tahun pernikahannya dengan Daniel Mananta, Viola akhirnya memberanikan diri untuk tampil di layar kaca. Viola pun menjadi bintang tamu di kanal Youtube Daniel Tetangga Kamu dengan berbincang bersama suaminya sendiri. Di momen ini, Viola awalnya mengisahkan bahwa hidup yang ia miliki begitu sempurna.

"Saya sudah punya anak, suami yang luar biasa, rumah besar, bisnis kerjasama teman. Sekarang saya harus merasa bersyukur. Tapi nggak bisa sama sekali. Dan saya merasa sangat bersalah karena tidak bisa merasa bersyukur," tutur perempuan kelahiran Jerman itu.

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Ibu satu anak itu merasa sudah seharusnya di usia 27 tahun tersebut merasa bersyukur dengan segala hal yang dimilikinya. Akan tetapi, hatinya masih terasa hampa. Viola pun merasa perlu melakukan hal-hal menyenangkan untuk mencoba mengisi kekosongan itu.

"Mungkin harus yoga lebih banyak, beli baju banyak, baca buku atau coba kerja baru atau liburan di Bali sendiri. Saya coba itu semua dan tidak ada satupun yang mengisi kosong itu. Merasa mati rasa aja," tuturnya.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Ketika mati rasa itu membuat Viola jengah, di sini hatinya masih belum menemukan Tuhan. Tak satu pun terlintas di benaknya untuk kembali berdoa dan beribadah pada Tuhan.

Daniel Mananta dan Viola

Photo :
  • YouTube

"Yang menarik itu, walau saya nggak tahu ngapain untuk isi saya sendiri. Pasti Tuhan sudah rencana, Viola perlu apa. Tapi pada waktu itu saya nggak tahu, saya nggak pikir tentang Tuhan sama sekali," kenangnya.

Rupanya, keengganannya mengingat Tuhan lantaran di masa remajanya sempat merasakan pengalaman pahit di gereja. Viola yang dibesarkan di tengah keluarga kristen, justru merasa tak nyaman dan memilih keluar dari gereja.

"Karena saya dibesarkan di keluarga kristen. Tapi waktu 16 tahun saya keluar dari gereja karena saya merasa ugh..saya nggak ngerasa Tuhan di sini. Tuhan ada dalam kepala saya tapi dalam hati nggak ngerasa apa-apa. Jadi mungkin nggak penting ke gereja pada waktu itu," kenangnya lagi.

Selama 10 tahun, Viola meninggalkan gereja dan melepas diri dari hubungan dengan Tuhan. Viola semasa itu merasa baik-baik saja. Meski ia juga tetap percaya Tuhan, diakuinya, tak ada Tuhan di hatinya.

Untuk kembali 'bertemu' Tuhan, bermula ketika Daniel mengajaknya ke gereja setelah satu tahun pernikahan. Sang suami mengajak Viola ke gereja yang dalam bahasa Inggris untuk memudahkan Viola memahaminya. Viola pun menyetujuinya.

"Dan saya masih ingat sekali pertama kali ke gereja karena saya merasa nggak nyaman. Kita ke sana dan orang-orang baik sekali, friendly, dan saya nggak nyaman karena waktu kecil saya ngga suka sama orang-orang begitu. 'Wah itu semua orangnya munafik sekali'. Saya nggak mau seperti mereka," bebernya.

Viola Mananta

Photo :
  • YouTube

"Waktu ke gereja, saya nggak percaya memang orangnya bisa sebaik itu, untuk saya itu palsu," sambung Viola.

Viola mengaku bahwa dirinya adalah sosok yang enggan beramah-tamah dengan basa basi. Selain itu, gereja pertama yang disinggahi itu dinilai Viola terlalu emosional sehingga enggan kembali ke sana. Ketika itu, Viola dan Daniel kembali mencari gereja yang tepat dan Viola akhirnya menemukan Tuhan.

"Jadi saya nggak ikut menyanyi aja. Satu tahun ke gereja itu nggak pernah ikut nyanyi karena nggak mau nangis. Satu hari saya pikir, kenapa saya nggak mau nangis di depan orang lain, 'Who cares'. Jadi saya bawa tisu dan ikut nyanyi dan nangis," tuturnya.

"Nggak tahu kenapa nangis, nggak ada rasa sedih. Saya nangis aja nggak tahu airnya dari mana. Kenapa saya harus nangis. Dan tiap minggu ke gereja selalu nangis. Jadi itu sangat aneh. Yang menarik, rasa yang kosong yang saya rasa sebelumnya, itu sedikit demi sedikit terisi walau nggak ada logika," pungkas Viola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya