Kondisi Korban Bullying Geng Anak Vincent Rompies Memprihatinkan

Penyidik Polres Metro Tangerang Selatan hingga kini telah mengantongi bukti video mengenai kasus dugaan perundungan atau bullying yang dilakukan okeh geng Tai, siswa senior Binus School Serpong terjadap juniornya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA Showbiz – Siswa laki-laki yang menjadi korban bullying atau perundungan di sekolah SMA Binus Serpong kini sudah bisa dirawat jalan usai mendapat perawatan dan pengobatan di rumah sakit. Korban tersebut ternyata sudah dua kali dirundung secara fisik oleh teman-temannya termasuk anak Vincent Rompies, karena ia berniat menjadi anggota 'Geng Tai' yang populer di sekolah itu.

Anak Terjerat Kasus Korupsi Dinilai Pengaruhi Jalan Karna Sobahi di Pilkada Majalengka

Diungkapkan oleh salah satu teman korban yang bernama Arin Febriana, korban mulanya merahasiakan kondisi badannya yang serba kesakitan itu dari orangtua. Ia hanya mau bercerita pada teman-teman terdekat soal bagaimana geng tersebut memperlakukannya. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya.

Korban setidaknya mengalami luka lebam hingga luka bakar di bagian tubuhnya akibat terus-terusan dipukul, dicekik, dan disundut rokok.

Aktivis Perempuan PMII Nilai di Tempat Kerja Perempuan Masih Rentan Hoaks Hingga Stigma 

"Lengan sebelah kiri dibakar sama anggota GT, di bagian belakang pundaknya ini banyak banget luka bekas sundutan rokok. Area lebam lainnya, muka sempat rada bengkak, area leher benar-benar sakit, dia cerita karena dicekik berkali-kali. Di area perut ngerasa nyeri setiap gerak karena dipukuli perutnya. Di area belakang tulang iga terasa sakit. Akhirnya orangtua korban pas tahu ini langsung melaporkan ke pihak berwajib dan membawa anaknya ke IGD," ungkap Arin, mengutip video YouTube CumiCumi, Kamis 22 Februari 2024.

Huawei MatePad SE 11 Kids Edition, Tablet yang Punya 'Alarm Peringatan'

Meski begitu, korban rupanya sudah tahu apa risiko yang harus ia hadapi ketika mau masuk menjadi bagian geng itu. Pada 2 Februari 2024, korban sudah ditatar oleh para pelaku sebagai syarat sah untuk masuk ke dalam geng. Korban pun menerima hal itu karena baginya ini adalah hal yang wajar.

Kemudian di tanggal 13 Februari, korban kembali dipanggil dengan iming-iming sudah menjadi anggota geng tersebut. Nyatanya, korban justru dianiaya lagi bahkan lebih parah dari pada yang sebelumnya.

"Makanya korban ditatar tanggal 2, korban menganggap sebagai hal yang wajar karena ini syarat sah masuk ke dalam geng," kata Arin.

"Korban ini seperti dijebak ya, ternyata pas di sana dia ditatar lagi, tapi jauh lebih parah karena penganiayaannya lebih parah," sambungnya.

Setelah video perundungan itu viral, semua siswa yang terlibat sebagai pelaku perundungan itu resmi dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Vincent Rompies yang anaknya diduga menjadi salah satu pelaku sampai kini masih bungkam dan tidak menunjukkan batang hidungnya. VIVA mencoba menghubungi pihak Vincent, namun belum mendapat respons.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya