Menurut Pengakuan Teman, Ini Peran Anak Vincent Rompies saat Kejadian Bullying

Vincent Rompies
Sumber :
  • Instagram @vincentrompies

VIVA Showbiz – Anak Vincent Rompies diduga menjadi salah satu pelaku bullying terhadap salah satu temannya di sekolah SMA Binus Serpong. Kasus ini menjadi viral lantaran video momen perundungan itu disebarluaskan di media sosial. Selain anak Vincent Rompies, diduga ada beberapa anak pejabat hingga dokter yang ikut terlibat di dalamnya. Alhasil, mereka semua dikeluarkan dari sekolah dengan tidak terhormat.

Agar Pintar Sejak Dini, Dokter Sarankan Stimulus Kognitif Anak Pakai Cara Ini

Salah satu teman korban yang bernama Arin Febriana mengungkapkan bagaimana kondisi korban setelah kejadian pahit tersebut. Korban juga mengakui bahwa anak Vincent Rompies menjadi salah satu pelaku perundungan yang tugasnya mengikat korban ke tiang. Scroll untuk tahu berita lengkapnya.

"Legolas bagian yang mengikat korban ke tiang dan mungkin Legolas juga ikut melakukan penganiayaan seperti memukul dan sebagainya," kata Arin, mengutip video YouTube CumiCumi, Kamis 22 Februari 2024.

Wujudkan Indonesia Emas 2045, Program Toilet Bersih Bakal Diterapkan di 36 Sekolah Dasar

Vincent Rompies

Photo :
  • Instagram

Selain anak dari Vincent Rompies, dalam secarik kertas yang tersebar di media sosial juga terdapat 7 nama lainnya beserta perannya masing-masing dalam merundung korban tersebut. Tetapi menurut Arin, sebenarnya ada lebih banyak pelaku dari pada yang tertulis di sana.

Viral Anak SD Main Judi Online, Netizen: Menuju Indonesia Cemas

"Pelaku sebenarnya banyak, tapi yang di-up di Twitter itu, yang ditulis di kertas, ada 8 orang, tapi sebenarnya lebih. Mungkin antara 12-14 orang yang terlibat," kata Arin.

Di sisi lain, risiko akan mendapatkan perundungan secara fisik ini sebenarnya sudah diketahui oleh korban. Siswa yang duduk di kelas 1 SMA itu mulanya sangat ingin menjadi bagian dari 'Geng Tai' sehingga ia berani menanggung risiko akan mendapatkan kekerasan dari teman-temannya itu.

Tetapi, tak disangka korban justru ditipu dengan iming-iming sudah menjadi anggota geng. Ia datang memenuhi panggilan teman-temannya untuk yang kedua kali, tetapi justru mendapatkan penganiayaan yang lebih parah dar sebelumnya.

"Awalnya korban emang mau masuk ke dalam geng itu dan korban juga tahu risiko awalnya pas masuk ke dalam geng itu pasti ditatar. Korban menerima, makanya pas tanggal 2 Februari korban ditatar anggota GT korban menerima dan merasa itu hal yang wajar memang ini syarat sah untuk masuk ke dalam geng tersebut," jelas Arin.

Meskipun sau per satu perbuatan anggota geng tersebut mulai terkuak, namun pihak Vincent Rompies masih bungkam terkait perbuatan anaknya. VIVA pun mencoba menghubungi pihak Vincent, namun belum mendapat respons. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya