Mengidap Leukemia, Ini Kronologi Meninggalnya Dian Pramana Poetra

Dian Pramana Poetra semasa muda.
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Salah satu musisi senior Indonesia, Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada hari Kamis, 27 Desember 2018, pukul 20.50 WIB, di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Aryo Wahab‎ Belajar dari Mendiang Dian Pramana Poetra

Sahabat sekaligus teman duet Dian, Deddy Dhukun menjelaskan kronologi lengkap meninggalnya Dian serta kondisi kesehatannya sebelum menghembuskan napas terakhir. Menurut Deddy, kondisi kesehatan Dian sudah mulai tidak stabil sejak berada di Banyuwangi, Jawa Timur, tempat manggung terakhir almarhum walau akhirnya tidak jadi manggung.

Mereka berangkat ke Banyuwangi pada tanggal 22 Desember 2018.

Keleidoskop 2018: Duka dari Dunia Hiburan Tanah Air

“Kemarin itu pas di Banyuwangi sama Om Dian, dia sampai airport tuh pagi dalam keadaan lemas dan enggak bisa berdiri. Akhirnya minta kursi roda dan dia sudah lemas. Dia nunduk saja kan, sarapan dia nunduk,” ujar Deddy saat ditemui di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018.

“Kita bawa ke dokter. Dokter bilang, ‘Periksa darah darurat’. Diizinkan berangkat, kita berangkat pakai kursi roda masih lemas juga,” kata Deddy.

Erwin Gutawa: Jasa Almarhum Dian Pramana Poetra Besar di Indonesia

Deddy Dhukun di rumah duka Dian Pramana Poetra.

Sesampainya di hotel, kesehatan Dian kembali dicek oleh dokter dan diketahui bahwa ada pembengkakan di kaki dan juga penyakit di lambung. Setelah diberi obat, kondisi kesehatan Dian sempat membaik. Meski akhirnya ia tidak bisa ikut manggung di Banyuwangi.

Sesampainya di Jakarta, yaitu pada tanggal 24 Desember 2018, almarhum sempat ngotot tidak ingin dibawa ke rumah sakit. Meski begitu, setelah dibujuk akhirnya Dian mau dibawa ke rumah sakit. Ia kemudian divonis dokter mengidap penyakit leukemia atau kanker darah.

“Istrinya maksa harus ke dokter. Berangkat ke dokter. Kemarin dia masuk (rumah sakit) dinyatakan ada kanker darah stadium 4, dan pada saat diinfus itu Dian selalu ngeluh, “Sudah enggak usah diinfus. Cabut saja deh, pulang saja,” ucap Deddy menirukan perkataan sang sahabat.

Karena selalu mengeluh minta pulang, akhirnya pada Kamis, pukul 16.00 WIB, Dian dibawa pulang ke rumah dan pada pukul 20.50 WIB dinyatakan meninggal dunia.

“Selalu ngeluh minta pulang kangen sama anak-anak. Minta pulang terus sama istrinya. Mungkin dia ada firasat kali ya. Akhirnya sore pulang jam 4. Jam 8 lewat 50 meninggal,” ucap Deddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya