Khotib Idul Adha, Wagub Ajak Masyarakat Ikuti 4 Prinsip Kehidupan Nabi Ibrahim

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H.Hadi Mulyadi
Sumber :
  • Pemprov Kalimantan Timur

VIVA – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi menegaskan dalam kehidupan ini ada banyak prinsip hidup yang harus dipegang teguh dan belajar dari kehidupan Nabi Ibrahim Alaihissalam dan keluarganya.

Hati-hati, 7 Dosa Bikin Pasangan Ogah Bercinta

Paling tidak lanjutnya, ada empat prinsip hidup yang harus diwujudkan dalam kehidupan, baik secara pribadi, keluarga maupun bermasyarakat dan berbangsa.

"Salah satu prinsip yang selalu dipegang oleh Nabi Ibrahim beserta keluarganya adalah selalu berdoa. Suatu hal yang amat penting kita lakukan dalam hidup ini adalah berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab doa bukan hanya menunjukan merendahkan diri kepada Allah, tapi memang kita merasa betul-betul memerlukan bantuan dan pertolongan Allah SWT," pesan Wagub Hadi Mulyadi saat menjadi khatib Salat Idul Adha 2023 (1444 H), yang dilaksanakan Masjid Al Amin, di Lapangan Bola Desa Bangun Rejo Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (29/6/2023).

Sudah Bertaubat Apakah Dosa Masa Lalu Tetap Dihisab? Ini Penjelasan UAS

Prinsip hidup yang kedua lanjutnya, umat Islam harus memiliki semangat berusaha, sehingga mampu bekerja semaksimal mungkin dan sesulit apapun keadaan, tapi peluang mendapatkan sesat sesuatu tetap terbuka lebar.

"Siti Hajar telah membuktikan kepada kita, betapa ia berusaha mencari rezeki meski berada di daerah yang belum ada kehidupan. Inilah yang dalam ibadah haji dan umroh dilambangkan dengan syai yang artinya usaha. Karena itu, ketika kita sedang berdoa, jangan sampai kita mengkhianati doa kita sendiri, berdoa minta ilmu tetapi kita tidak mau belajar, berdoa minta anak sholeh, tetapi kita tidak mencontohkan ke solehan, dan tidak mendidik, mereka berdoa minta sehat tetapi mengkonsumsi sesuatu yang mendatangkan penyakit, berdoa minta rezeki tapi kita tidak mau berusaha," paparnya.

Puasa Tapi Tidak Salat, Sahkah Puasanya dan Bagaimana Hukumnya?

Prinsip hidup lain yang harus diwujudkan sebagaimana telah dimiliki oleh Nabi Ibrahim As dan keluarganya adalah memiliki hati yang bersih, seperti halnya badan dan benda-benda. Hati bisa mengalami kekotoran, namun kotornya hati bukanlah dengan debu, tapi hati menjadi kotor bila ada sifat-sifat kesukaan kepada hal-hal yang bernilai dosa, padahal dosa seharusnya dibenci dan dijauhi.

"Bila dosa kita sukai, apalagi sampai kita lakukan, maka jalan terbaik adalah bertobat, bila kita ingin bersih kembali. Dan hati yang bersih akan membuat seseorang menjadi sensetif terhadap dosa, karena dosa adalah kotoran yang merusak jiwa. Karena itu Nabi Ibrahim As sampai berdoa agar jangan sampai hatinya kotor, karena hal itu akan membuatnya menjadi terhina, apalagi pada hari kiamat," tandasnya.

Prinsip hidup yang harus diambil dari Nabi Ibrahim As dan keluarganya adalah tidak menyombongkan diri atas kebaikan yang dilakukan.

Sebab dalam kehidupan banyak orang baik merasa paling baik, bahkan merasa sebagai satu-satunya orang atau kelompok yang baik, begitu pula merasa sebagai orang paling benar, atau satu-satunya yang benar.

Nabi Ibrahim As menceritakan kepada anaknya Ismail As bahwa dalam mimpinya dirinya menyembelih Nabi Ismail, dan menjawab agar ayahanda mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT kepadanya.

"Apa yang dikatakan Nabi Ismail As menunjukkan Ia seorang hamba, seorang remaja dengan kepribadian yang matang. Dia langsung menangkap perintah Allah SWT dari cerita mimpi ayahnya. Bahkan ia siap melaksanakannya dengan segala konsekuensinya, yang amat mengagungkan adalah ia mengatakan Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar," ungkap Wagub.

Masjid Al Amin Desa Bangun Rejo Tenggarong Seberang, pada Hari Raya Idul Adha 1444 H ini, memotong 7 hewan kurban, terdiri 4 ekor kambing dan 3 ekor sapi yang satu ekor diantaranya adalah sumbangan Wagub Hadi Mulyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya