Gelar Workshop, Kemnaker Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Kelayakan TKA

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah
Sumber :
  • Kemnaker

VIVA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menekankan pentingnya perlindungan dan kelayakan perkembangan karier bagi para Tenaga Kerja Asing (TKA). Keterangan tersebut dia sampaikan dalam momen workshop Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Senin (27/5/2024). 

Daftar Daerah yang Belum Tetapkan UMP 2025, Kemnaker Surati Kemendagri

Adapun forum tersebut bertajuk Regional Workshop on Exchange Policy Information of Mechanisms and Regulations of the Foreign Workers’ Arrangement in the Asia Pacific and South East Asia. Sebanyak 220 peserta yang hadir berasal dari berbagai kedutaan besar negara asing di Jakarta, kamar dagang, perusahaan multinasional, Kementerian/Lembaga dan Sekretariat ASEAN.

kemnaker

Photo :
BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker RI Pulihkan Rp37,83 Miliar Hak Pekerja

Workshop tersebut diadakan sebagai bentuk media pertukaran informasi, kebijakan, mekanisme, dan Peraturan Penggunaan TKA di Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Dalam pembahasan itu Ida menegaskan tentang hak dan kesejahteraan para pekerja asing.

"Kita harus bersama-sama berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi dalam hal pelindungan pekerja, atmosfir ketenagakerjaan yang baik dan adil, serta kesempatan pengembangan karir yang layak," jelasnya dalam rilis yang diterima Senin 27 Mei 2024.

Ketua ABAC Malaysia: Kami Butuh Dukungan Kadin Indonesia untuk Keketuaan ASEAN 2025

Tidak hanya itu, Ida juga menyampaikan keseriusannya dalam memperhatikan para TKA agar mendapat lingkungan pekerjaan yang positif. Pertumbuhan ekonomi dinilai harus sejalan dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial. 

Tanggung jawab tersebut dipertegas agar diemban oleh seluruh pemangku kepentingan. Artinya dalam menciptakan tujuan yang harmonis tersebut tidak cukup hanya disokong oleh pemerintah saja. 

"Kita harus berusaha untuk menciptakan lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi sejalan dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab bersama bagi semua pemangku kepentingan," sambungnya.

Estiarty Haryani

Photo :

Dalam kesempatan tersebut, Ida Fauziyah juga mendorong terciptanya kemitraan yang lebih erat antara perusahaan pengguna TKA dan terciptanya platform yang lebih kuat untuk pertukaran informasi dan inovasi antara perusahaan pengguna tenaga kerja asing dan seluruh stakeholder terkait.

"Kolaborasi yang baik antara perusahaan dan pemangku kepentingan akan membawa manfaat bagi semua pihak, termasuk dalam hal pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan sosial," ujarnya.

Di sisi lain, Plt. Dirjen Binapenta dan PKK, Estiarty Haryani, juga ikut menjelaskan terkait tujuan workshop tersebut secara prosedur dan regulasi penerbitan izin kerja di Indonesia kepada para stakeholders. Acara itu juga difungksikan sebagai media sosialisasi yang menopang kepentingan TKA maupun perusahaan.

"Selain hal tersebut, acara ini juga dimaksdukan sebagai media sosialisasi prosedur serta regulasi penerbitan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing atau izin kerja di Indonesia kepada para stakeholders," ucap Estiarty.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya