DPRD Singkawang Minta Dunia Olahraga Diperhatikan
Kamis, 9 Januari 2020 - 06:19 WIB
Sumber :
- kalbar
Anggota DPRD Kota Singkawang, Muhammadin mengatakan dunia olahraga di Kota Singkawang memang mengalami sedikit kemunduran, tapi masih bisa diperbaiki untuk meningkatkan prestasi semua cabang olahraga di Kota Singkawang.
“Memang minim prestasi olahraga yang meraih medali emas, maka sistem memang harus diperbaiki, mulai dari pembinaan atlet hingga pertandingan,” ujar Muhammadin, Rabu (8/1/2020).
Dia menjelaskan, dunia olahraga di Kota Singkawang harus maju termasuk sepakbola dan cabang anggar. Jadi pemerintah daerah harus menyiapkan perangkat olahraga setahun full, dengan pembinaan dan pelatihan, maka akan maju, anak-anak harus kita beri latihan, dan memperbanyak event-event olahraga,” ujarnya.
Saat ini di anggaran olahraga, kata Muhammadin, memang minim anggaran yang dianggarkan pada 2020 ini hanya Rp 250 juta, yang akan disebar di 33 Pengcab.
“Kalau dibagi rata disetiap Pengcab, anggaran tersebut hanya dibawa Rp 10 juta, dan tidak mungkin dibagi rata setiap Pengcab, khususnya sepakbola saja membutuhkan anggaran yang besar,” katanya.
Tidak hanya di anggaran saja, di prasaranan seperti gedung olahraga juga perlukan. “Kita perlu adanya fasilitas Sport Center, agar dunia olahraga termasuk sepakbola semakin maju,” ujarnya.
Muhammadin menyarankan selain menggunakan anggaran pemerintah, juga perlu melibatkan CSR pihak swasta.
“Pucuk pimpinan daerah bisa meminta pihak swasta untuk mengarahkan CSR untuk membantu dunia olahraga, seperti daerah lainnya seperti di Kaltim,” katanya.
“Memang minim prestasi olahraga yang meraih medali emas, maka sistem memang harus diperbaiki, mulai dari pembinaan atlet hingga pertandingan,” ujar Muhammadin, Rabu (8/1/2020).
Dia menjelaskan, dunia olahraga di Kota Singkawang harus maju termasuk sepakbola dan cabang anggar. Jadi pemerintah daerah harus menyiapkan perangkat olahraga setahun full, dengan pembinaan dan pelatihan, maka akan maju, anak-anak harus kita beri latihan, dan memperbanyak event-event olahraga,” ujarnya.
Saat ini di anggaran olahraga, kata Muhammadin, memang minim anggaran yang dianggarkan pada 2020 ini hanya Rp 250 juta, yang akan disebar di 33 Pengcab.
“Kalau dibagi rata disetiap Pengcab, anggaran tersebut hanya dibawa Rp 10 juta, dan tidak mungkin dibagi rata setiap Pengcab, khususnya sepakbola saja membutuhkan anggaran yang besar,” katanya.
Tidak hanya di anggaran saja, di prasaranan seperti gedung olahraga juga perlukan. “Kita perlu adanya fasilitas Sport Center, agar dunia olahraga termasuk sepakbola semakin maju,” ujarnya.
Muhammadin menyarankan selain menggunakan anggaran pemerintah, juga perlu melibatkan CSR pihak swasta.
“Pucuk pimpinan daerah bisa meminta pihak swasta untuk mengarahkan CSR untuk membantu dunia olahraga, seperti daerah lainnya seperti di Kaltim,” katanya.
