Klasemen Medali SEA Games 2019, Siap Tanggung Jawab ke Presiden

Pelepasan Kontingen indonesia untuk SEA Games 2019 di Istana Bogor
Sumber :
  • VIVAnews / Agus Rahmat

VIVA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menargetkan peringkat kedua pada SEA Games 2019 Filipina. Target itu dicanangkannya saat melepas kontingen Merah Putih menuju ajang dua tahunan di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu 27 November 2019 lalu.

Prabowo Pastikan Tak Ada Waktu Terbuang Sia-sia selama Masa Transisi Pemerintahan

Jokowi mencanangkan target tersebut karena melihat selama ini Indonesia tidak pernah bisa berada posisi kedua saat SEA Games digelar di negara lain. Agar motivasi untuk mencapai target itu tercapai, pemimpin tertinggi di Tanah Air menjanjikan bonus.

Setelah Jokowi mencanangkan target itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali mengubah target raihan medali. Dari yang awalnya 45 emas, naik ke 54, lalu ditetapkan yang terakhir sebanyak 60.

Tidak Akan Ada Guncangan Politik dalam Transisi Jokowi kepada Prabowo, Menurut PAN

Pada penutupan SEA Games 2019, Indonesia sukses mengumpulkan 72 emas, jauh dari apa yang ditargetkan. Yang jadi masalah kemudian, jumlah tersebut cuma menempatkan Indonesia di urutan keempat.

"Saya kira Presiden pasti tahu lah. Dari 38 (emas) di SEA Games sebelumnya, lalu sekarang naik ke 7-0an, itu kan luar biasa. Artinya para peserta sudah mempersiapkan atlet-atletnya dengan baik. Apalagi Vietnam karena SEA Games ke-31 nanti mereka jadi tuan rumah," ujar Zainuddin ketika ditemui VIVA di Mall of Asia Arena, Manila, Senin 9 Desember 2019.

Kata Prabowo Keberlanjutan Tetap Butuh Perbaikan

Menpora Zainudin Amali

"Kita sudah berusaha maksimal, dari peringkat lima sebanyak dua kali, dan sekarang dari target 45 emas, naik ke 54, dan sekarang bisa 70an," imbuh politikus Partai Golkar itu.

Tak cuma Amali yang berani bertanggung jawab kepada Jokowi terkait capaian di SEA Games 2019. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari juga bersikap sama.

Menurutnya, Jokowi tahu betul masalah ini. Korelasi antara target raihan medali dengan posisi di klasemen kerap kali berbeda. Menurut Okto, tidak ada salahnya juga jika Jokowi meminta target di posisi kedua.

"Presiden mengikuti ini. Jadi gini, harus dipahami, Presiden itu adalah pemimpin tertinggi kita, tidak mungkin Presiden ngomong, kalian harus peringkat empat ya, kan tidak mungkin," tutur Okto.

"Yang namanya Presiden sebagai pemimpin tertinggi kita pasti inginnya pasti harus capaian tertinggi. Kalau nomor satu, Presiden juga sadar, ini pestanya Filipina. Presiden menghargai Filipina, sebagai tuan rumah pasti ingin jadi juara umum," imbuhnya.

Yang terpenting menurut Okto, kontingen Indonesia mampu melewati target raihan emas. Dan itulah yang akan dipertanggung jawabkan kepada Jokowi.

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari

"Presiden juga bilang harus dapat 60 sampai 67 medali, dan itu semuanya terlewati. Jadi jangan fokus sama rangkingnya," katanya.

Okto menambahkan, pihaknya bersama pemangku kepentingan dalam olahraga nasional sudah sepakat untuk melakukan evaluasi berdasarkan hasil SEA Games 2019. Setiap federasi olahraga yang tak bisa mencapai target awal akan diminta pertanggung jawabannya.

"Ini akan jadi bahan evaluasi. Cuma begini, kita semua belajar, dan ini akan jadi momentum yang baik untuk melakukan evaluasi. Artinya sekarang, saya sudah sepakat dengan pak Menpora dan semua stakeholder, termasuk KONI. Bahwa hasil SEA Games ini akan jadi rujukan kinerja cabor-cabor," ujar Okto.

"Karena, sekarang kan pembinaan langsung di cabor-cabor. Sehingga, sudah terima uang, melakukan pembinaannya benar atau tidak. Kalau ada cabor yang tidak dapat medali atau emas, nah itu yang mesti dievaluasi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya