- AP Photo/Hasan Jamali
VIVAnews - Situasi memanas yang tengah berlangsung di Bahrain dipastikan mengancam kelangsungan Grand Prix Formula 1 yang sedianya berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain pada 13 Maret 2011 nanti. Jika tak ada perkembangan positif di negara itu maka dipastikan GP F1 dibatalkan.
Saat ini saja, babak tiga dan empat GP2 Seri Asia sudah pasti batal berlangsung di Bahrain. Alasannya karena ada force majeure berupa terjadinya aksi protes anti pemerintah yang dilaporkan sudah memakan enam korban tewas.
"Kami akan menjatuhkan keputusan pada Selasa atau Rabu (pekan depan)," kata CEO F1, Bernie Ecclestone, seperti dilansir Metro UK, Kamis 17 Februari 2011.
"Jika keadaannya tetap sama seperti hari ini [Kamis waktu setempat], maka jawabannya tidak," kata Ecclestone lagi merujuk pada demo besar-besar yang terjadi Kamis kemarin di Alun-alun Manama.
Bahrain kemarin dilanda demonstrasi besar. Demonstran menuntut perbaikan ekonomi, pembebasan semua tahanan politik, pemilihan kabinet, dan pencopotan perdana menteri Sheik Khalifa bin Salman Al Khalifa. Demonstrasi ini ditanggapi keras oleh pemerintah Bahrain dan menyebabkan bentrokan antara tentara dengan demonstran.
Hal ini makin menipiskan peluang Bahrain menjadi host sesi tes terakhir F1 yang dijadwalkan berlangsung pada 3-6 Maret mendatang. Dilanjutkan kemudian dengan sesi balap pada 13 Maret.
"Jika Rabu nanti [demonstrasi] tidak juga redam, maka kemungkinan akan kami batalkan," kata Ecclestone. "Kami mungkin harus menjadwal ulang Bahrain di akhir tahun nanti," tambahnya.