- VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA – Geliat MotoGP Indonesia semakin terlihat guna mewujudkan mimpi menjadi tuan rumah ajang balap motor paling terkenal di dunia pada 2019. Arsitek sirkuit yang mengerjakan lintasan MotoGP Palembang, Herman Tilke, baru-baru ini membeberkan perkembangannya.
Indonesia sebenarnya berniat mengajukan diri sebagai tuan rumah pada 2018. Namun, belum adanya sirkuit yang sesuai dengan standar akhirnya membuat target tersebut mundur menjadi 2019.
Target tersebut juga dirasa paling realistis bagi Tilke. Dan dia menyebut Palembang masih berada di jalur yang tepat untuk bisa merampungkan sirkuit di waktu yang telah ditetapkan.
"Ya, 2019 bisa dibilang target yang realistis. Bisa selesai pada 2019 atau 2020, saya belum bisa menjawabnya sekarang. Tapi, target itu cukup realistis," ujar Tilke dikutip Speedweek.
Namun, ada beberapa aspek yang membuat pembangunan sirkuit yang direncanakan sepanjang 4.276 meter berjalan lebih berat. Salah satunya karena kawasan seluas 120 hektare di Kompleks Olahraga Jakabaring itu sebelumnya berupa rawa.
"Lintasan tersebut dibangun di sebelah kolam dayung Asian Games.
Masalahnya, ada beberapa situs yang harus dibuang,” tuturnya.
“Wilayahnya juga berupa rawa karena kolam dayung berdekatan, sehingga membuat tanahnya harus ditumpuk, sehingga tidak berada di bawah air saat pasang yang membuat tugas kami semakin sulit," katanya.
Ini Tindakan saat Penonton MotoGP Indonesia Mengalami Kecelakaan
Begini yang dilakukan polisi ketika menghadapi situasi penonton MotoGP Indonesia mengalami kecelakaan ketika pulang atau berangkat dari Sirkuit Mandalika
