- ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVAnews - Pelita Jaya Esia Jakarta yang pada laga sebelumnya hanya menang dengan selisih empat angka dari lawan lemah Pacific Caesar Surabaya. Koreksi dilakukan dan kemudian Pelita bisa bangkit. Tim yang dipimpin oleh pelatih muda Koko Heru Nugroho ini memperkuat sisi defense agar bisa terus berbicara di Flexi NBL Indonesia Preseason Tournament 2011. Hasilnya, menghadapi Stadium Jakarta yang diprediksi akan menyulitkan, Pelita Jaya justru menang mudah 51-37 hari Selasa, 27 September 2011.
Seperti yang telah diprediksikan, pertandingan yang digelar di GOR Bimasakti Malang, Stadium bermain sangat baik pada kuarter pertama. Merio Ferdiyansyah dan Randolph Ariestedes yang menjadi andalan coach Abdurahman Padang membawa Stadium unggul sementara 13-6. Merio mengumpulkan lima poin, dan Randolph empat.
Memasuki kuarter kedua, pertahanan Pelita Jaya semakin solid. Efeknya, Stadium bermain kocar-kacir. Para pemain Stadium tidak berhasil mengendalikan penguasaan bola dengan baik. Permainan Stadium terburu-buru, terbawa oleh tekanan pertahanan Pelita Jaya. Field goals Stadium sangat rendah, 12 persen dan langsung membawa mereka terpuruk tertinggal 10 angka di akhir kuarter kedua.
Kuarter ketiga yang seharusnya menjadi ajang untuk bangkit bagi Stadium, malah ternyata tidak berjalan. Stadium semakin parah. Mereka melakukan delapan kali turn over, sementara Pelita Jaya memanfaatkan setiap peluang serangan dengan baik. Pelita Jaya semakin menjauh 45-30.
Gian Gumilar menjadi pencetak angka terbanyak bagi Pelita Jaya dengan 10 poin. Sementara center Yudhi Mardiyansyah bermain efektif dengan field goals 60 persen dan enam poin.
Hasil ini semakin membuka peluang Pelita Jaya untuk lolos ke empat besar. Pelita Jaya harus mengalahkan Satya Wacana Salatiga pada pertandingan selanjutnya untuk memastikan satu tempat di semi final turnamen preseason ini. (NBL Indonesia)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
