Penyebab Utama Kelas Eko Yuli di Asian Games 2018 Dicoret

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan
Sumber :
  • Asiangames2018.id

VIVA – Indonesia terancam kehilangan satu medali emas di Asian Games 2018 mendatang. Itu setelah kelas 62 kilogram di cabang olahraga angkat besi dihapus oleh Federasi Angkat Besi Asia (AWF).

Kemarin, beredar surat yang ditanda tangani Presiden AWF, Mohamed Yousef Almana, tentang keputusan penghapusan kelas 62 kilogram. Dalam surat tersebut, keputusan penghapusan kelas 62 kilogram sudah melewati prosedur yang benar, yakni voting di kalangan Komite Teknik dan Komite Eksekutif AWF.

Tentunya, ini cukup merugikan Indonesia. Sebab, salah satu atlet andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, bermain di kelas tersebut.

Eko pun sudah mengungkapkan keresahannya. Kepada VIVA, dia berharap ada solusi terbaik dari INASGOC dan stakeholder lainnya.

Deputi I Games Operations INASGOC, Harry Warganegara Harun, menyatakan penghapusan kelas 62 kilogram lebih dikarenakan adanya sinkronisasi dengan aturan Olimpiade 2020, Tokyo.

Aturan di Olimpiade 2020 menyebutkan, jumlah nomor putra dan putri harus seimbang, 7-7, tidak seperti sebelumnya yang 8-7.

"Ini alasan mengapa mau tidak mau, kami harus mengikuti. Asian Games pakai aturan 7-7. Di Olimpiade Rio de Janeiro, pakai formatnya 8-7," ujar Harry kepada VIVA, Kamis 22 Februari 2018.

Sebagai penyelenggara, Harry menyatakan INASGOC tak bisa berbuat banyak. Ada pun peran penting saat ini ada di Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Sosok Lisa Rumbewas, Legenda Angkat Besi Indonesia Peraih 3 Medali Olimpiade

"Tupoksi sebagai INASGOC cuma penyelenggara. Protes, harus lewat KOI," ujar Harry. (one)

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Makin Berkembang

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap sejumlah cabang olahraga Indonesia mulai terasa dampaknya. Mereka mampu bersaing di level internasional.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024