VIVA – Solidaritas antar stakeholder olahraga nasional ditunjukkan dalam merespons tragedi bom di Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018. Hal ini tak lepas dari tekad bulat untuk menyukseskan gelaran Asian Games dan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang.
Menpora Imam Nahrawi, Ketua INASGOC Erick Thohir, dan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari menyatukan misi dan kekompakan untuk menegaskan bahwa Asian Games dan Asian Para Games tidak terganggu oleh tragedi bom, serta tetap optimistis semua berjalan baik.
Dalam konferensi pers yang berlangsung Senin 14 Mei 2018 di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, terungkap reaksi dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018 terkait adanya tragedi bom di Surabaya beberapa hari ini.
"Kami turut berduka cita mendalam atas meninggalnya banyak korban di Surabaya. Peristiwa ini menjadi tangisan seluruh warga bangsa, lebih dari pada itu, yang penting untuk disampaikan dalam keterangan pers ini, kami pemerintah, INASGOC, INAPGOC dan seluruh masyarakat Indonesia tetap yakin, optimis serta percaya diri dengan persiapan yang sudah dilakukan," ungkap Menpora Imam Nahrawi kepada para wartawan.
Ketua INASGOC, Erick Thohir menegaskan, hingga saat ini Komite Olimpiade Asia (OCA) dan negara-negara peserta Asian Games tak khawatir dengan kejadian yang ada di Indonesia, termasuk tragedi bom Surabaya.
"Intinya kami tetap optimis pelaksanaan Asian Games berjalan baik dan aman, kami panitia juga akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan negara peserta untuk meyakinkan mereka bahwa Asian Games tetap berjalan aman," ujar Erick Thohir.
Sementara itu, Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari menegaskan para atlet disabilitas yang menjadi peserta Asian Para Games atau test event nanti tidak perlu takut. "Kita negara Indonesia yang ramah akan disabilitas, jadi saya yakinkan semuanya berjalan dengan baik," tegas Raja Sapta.