Mantan Atlet Nasional Asal NTT Diduga Dikeroyok Oknum Satpam GBK

Stadion Utama Gelora Bung Karno
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Mantan atlet nasional asal Nusa Tenggara Timur, Martha Kase diduga menjadi korban pengeroyokan oknum keamanan kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu 28 Oktober 2018 lalu.

5 Fakta Iran Eksekusi Mati 4 Warga Israel Gegara Jadi Mata-mata

Hal itu terjadi lantaran Martha berjualan di kawasan GBK. Kejadian bermula ketika petugas keamanan tengah menertibkan pedagang di kawasan GBK di area Pintu Satu Asia Afrika.

Penertiban dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan Jakarta Marathon 2018 yang digelar keesokan harinya pada Minggu 29 Oktober 2018. Martha diketahui berjualan minuman botol.

Begal Payudara Masih Gentayangan, Kali Ini Sasar Wanita Pulang Kerja di Tanjung Duren

Sebelum berjualan minuman botol, Martha Kase diketahui merupakan atlet cabang olahraga lari Indonesia pada ajang SEA Games 1987. 

"Ketika ditertibkan, orang-orang ini enggak mau pergi dari situ," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 2 November 2018.

Terungkap Alasan Somalia Punya Banyak Perompak Sadis dan Ditakuti Pelaut

"Akhirnya, security tersinggung, cekcok. Sempat bersitegang, keduanya merasa saling kena pukul," lanjut AKBP Lukman.

Kemudian, peristiwa saling pukul itu pun dilerai. Selanjutnya, keduanya saling membuat laporan karena merasa sama-sama jadi korban dalam kejadian itu. Polisi pun menerima laporan keduanya.

Martha, petugas keamanan dan dua saksi lainnya telah diperiksa polisi. Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil visum keduanya yang belum rampung.

AKBP Lukman membantah apa yang berkembang di pesan berantai WhatsApp kalau Martha sempat ditelanjangi dalam kejadian itu. 

Menurutnya, hal itu dipastikan tidak benar atau hoax. Karena dalam laporan, Martha tak mengatakan adanya hal tersebut.

"Kejadian ini Malam minggu lalu, sempat diamanin polisi langsung dibawa ke kantor polisi, keduanya langsung visum," jelas AKBP Lukman. 

"Visum biasanya keluar itu hampir satu mingguan, sampai saat ini kami belum menerima hasilnya," ujar Lukman menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya