Susy Susanti Bicara soal Virus Corona yang Gerogoti Bulutangkis Dunia

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Dunia bulutangkis dunia tengah dihantui wabah Virus Corona COVID-19. Bahkan beberapa turnamen telah dibatalkan karena alasan bahaya virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut.

Terbaru, adalah BWF World Tour Super 300, German Open 2020. Turnamen ini dibatalkan setelah Asosiasi Badminton Jerman (DBV) tidak mendapatkan izin dari otoritas kesehatan setempat untuk melaksanakan German Open. Rencananya akan digelar di Mulheim an der Ruhr pada 3-8 Maret 2020.

"Berdasarkan rekomendasi oleh otoritas kesehatan, internasional, Turnamen bulutangkis German Open dibatalkan," kata Direktur Olahraga dan Kesehatan Mulheim, Marc Buchholz dilansir dari situs  resmi Federasi Bulutangis Asosiasi Badminton Jerman (DBV), Kamis 27 Februari 2020.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti terus memantau perkembangan turnamen kedepannya. Karena virus corona, ada empat turnamen yang batal masuk perhitungan poin Olimpiade. Selain German Open, ada juga China Masters Super 100, Vietnam International Challenge dan Polish Open International Challenge yang ditunda, sehingga tidak bisa masuk poin perhitungan menuju Olimpiade.

“Kami masih terus memantau perkembangannya. Ada kabar apa dari BWF. Karena ini terkait perhitungan Olimpiade, tapi kami juga tetap memikirkan keselamatan para atlet. Kami juga terus menunggu informasi terbaru dari Kabid Hubungan Internasional PBSI,” kata Susy dilansir dari Badmintonindonesia.org.

“Kami juga masih menunggu putusan mengenai All England dan Swiss Open, apakah ada perubahan atau tidak. Meski begitu para atlet persiapannya tetap bagus dan terus berlangsung. Masalah akhirnya akan berangkat atau mungkin dibatalkan, itu lain lagi ceritanya,” tambahnya.

Baca:Gara-gara Virus Corona, Nasib Pebulutangkis China Makin Tragis

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024