KOI: HUT ke-77 RI Momen Kebangkitan Olahraga Indonesia

Ketua Umum KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari
Ketua Umum KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari
Sumber :
  • NOC Indonesia

VIVA Sport – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau juga disebut NOC Indonesia memaknai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 sebagai momen membangkitkan kejayaan olahraga Indonesia di kancah internasional.

“Tema HUT Kemerdekaan RI ke-77: Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat sangat related dengan kondisi olahraga Indonesia saat ini. NOC Indonesia bertekad membangkitkan kejayaan olahraga kita, tak sekadar melalui prestasi atlet Indonesia. Tapi juga ingin menunjukkan positioning kita di kancah dunia,” kata Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

Positioning atau nilai tawar, kata Oktohari, dapat diperoleh melalui banyak cara yang salah satunya adalah menempatkan orang-orang Indonesia untuk aktif terlibat di organisasi olahraga kontinental dan dunia hingga mengambil bagian untuk menjadi tuan rumah single event dan multi event kelas dunia.

Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada Hari Olahraga Nasional pada 9 September 2020. Kala itu Presiden menyatakan bahwa olahraga dapat menjadi kesempatan terbaik untuk membangun sport tourism di Indonesia yang bisa memberikan dampak aktivitas ekonomi masyarakat.

“Kita sangat beruntung memiliki Presiden seperti Bapak Joko Widodo. Dalam sejarah di Indonesia, saya rasa ini masa yang Presidennya begitu cinta terhadap olahraga. Beliau memberikan bonus terhadap prestasi atlet yang luar biasa besar dalam sejarah Indonesia serta perhatian dan semangatnya yang mendorong prestasi olahraga kita di kancah dunia. Beliau juga yang merefleksikan untuk membongkar tata kelola olahraga, yang menjadi cikal lahirnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON),” katanya menambahkan.

Meski ada pihak yang skeptis dengan DBON, Oktohari menilai program ini telah disusun bersama dan dapat menjadi legacy positif pembinaan prestasi olahraga di Indonesia. Untuk itu, ia meminta agar program ini dapat dikawal bersama agar dapat lebih sempurna.

“Tidak ada cabang olahraga anak emas, semua cabang olahraga harus membuktikan diri untuk berprestasi. Jika tak berprestasi maka harus didegradasi sehingga promosi-degradasi selalu menjadi bagian penting dalam tata kelola olahraga kita,” kata Oktohari menjelaskan.

Halaman Selanjutnya
img_title