- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Sempat memimpin perolehan poin hingga quarter terakhir game, tim Basket putra Indonesia harus rela mengubur ambisi ke final setelah di menit-menit akhir pertandingan disalip tim Gajah Putih, Thailand 65-62 (30-31) pada semi finaL SEA Games XXVI. Kekalahan di menit-menit akhir tersebut diakui pelatih Rastafari Horongbala sebagai pukulan telak bagi anak asuhnya.
Dengan kekalahan tipis satu setengah bola tersebut, Andi Pujakesumah cs kini harus puas berebut tempat ketiga dengan tim Malaysia, untuk memperebutkan medali perunggu. Pertandingan sendiri dijadwalkan digelar Minggu, 20 November 2011, di Britama Arena Sport Center Kalapa Gading, Jakarta Utara.
"Thailand saya akui bermain bagus. Tapi anak-anak juga sudah bermain maksimal. Mereka tidak bisa disalahkan dengan kekalahan ini. Kami sudah sempat memimpin sejak quarter pertama. Sayang tidak konsisten dan harus kalah di menit-menit akhir," ujar Rastafari usai pertandingan, Jumat, 18 November 2011.
Petaka bagi Mario Wuysang Cs terjadi beberapa menit sebelum pertandingan usai. Pemain Thailand, Ratdech Krutiwa mampu menyalip angka lewat dua lemparan bebas di detik-detik terakhir sebelum pertandingan bubar. Point guard Andi Pujakesumah yang menyumbang 26 poin dalam laga tersebut mengakui timnya hilang konsentrasi di akhir pertandingan.
"Kami kurang konsentrasi di last minute game. Memang ada beberapa putusan wasit yang kami nilai mengecewakan. Tapi itu bukan alasan untuk kalah. Kami memang tidak fokus di sisa waktu pertandingan. Kami akui sempat down dengan kekalahan ini. Tapi akan coba kembali maksimal karena masih ada perebutan perunggu," ujar Andi.
Manajer tim, Syailendra Surmansyah Bakrie menambahkan, kekalahan atas Thailand di babak semifinal tersebut merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia di SEA Games XXVI kali ini. Syailendra mengatakan, timnya telah bermain maksimal dan mampu menunjukan kelas selama bertanding di SEA Games. Meski gagal tembus final, namun Indonesia masih memiliki peluang menyabet satu medali perunggu yang akan diperebutkan bersama Malaysia.
"Ini sudah maksimal. Kami bermain bagus, lawan kami pun juga sama-sama bermain bagus. Tapi itulah game. Kami hilang konsentrasi dan kalah di menit akhir. Mungkin memang belum waktunya ke final," ujar Syailendra.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
