Taekwondoin Indonesia Berjaya di Malaysia Terbuka

Taekwondoin UTI Pro Indonesia, Ririn Agustina, meraih medali emas
Sumber :
  • UTI Pro
VIVAnews
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
- Prestasi kembali diukir taekwondoin Indonesia. Diwakili oleh para taekwondoin Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Pro, Indonesia sukses menyabet 4 emas, 2 perak, dan 1 perunggu di ajang bertajuk 8th Classic International Open Taekwondo Championship Malaysia 2014.

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

Turnamen yang diikuti 12 negara itu digelar di Selangor, Malaysia, 8-10 Agustus 2014. Tiga medali emas Indonesia dipersembahkan taekwondoin pelatnas UTI Pro di kategori kyorugi. Mereka adalah Jason Hornay di kelas fly putra, Fernando Brazilio Hai kelas welter putra, dan Ririn Agustina di kelas light putri.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


Satu medali emas lainnya diraih wakil UTI Pro Bengkulu, Qorina Islamia dan Renaldi Durian Demang, di kategori Poomsae pasangan. Sementara itu, dua medali perak dihasilkan Nuri Revani Siregar kelas bantam putri, dan Malvin Wu di kelas light putra super junior.


"Pada kejuaraan yang sama tahun lalu, kami juga berhasil merebut 5 medali emas di sini. Pembina YUTI/UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, memberikan kesempatan UTI Pro Bengkulu, dan hasilnya mereka mampu menyumbang 1 emas dan 1 perak," ujar Manajer Tim, Alfian Bangun, dalam rilis yang diterima
VIVAnews.

Prestasi di Malaysia Terbuka berhasil mempertahankan konsistensi para taekwondoin UTI Pro. Sebelumnya, wakil UTI Pro sukses menyabet 1 emas dan 1 perunggu di ajang Korea Terbuka 2014, yang merupakan kalender resmi World Taekwondo Federation (WTF).


Satu medali emas di Korea Terbuka dipersembahkan Immanuella Anindita Nugraheni lewat nomor individu Poomsae putri. Sementara itu, medali perunggu direbut Jason Hornai di kelas -58 kg Kyorugi.


Kerja sama


Untuk semakin memajukan taekwondo Indonesia, UTI Pro baru saja menjalin kerja sama dengan World Taedo Taekwondo Union (WTTU). UTI Pro juga menandatangani nota kesepahaman dengan klub taekwondo terbesar dan tertua di dunia asal Korea Selatan, Chong Do Kwan.


"Kami ingin bekerja sama lebih erat lagi dengan WTTU, dalam upaya mengembangkan olahraga taekwondo di Indonesia. UntukĀ  mengembangkan dan meningkatkan prestasi taekwondo di Indonesia, kita wajib menjalin hubungan yang baik dengan organisasi taekwondo dunia. Indonesia masih banyak tertinggal, baik dalam hal organisasi maupun prestasi," tegas Pembina YUTI/UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya