Carbo-Loading, Makan Terakhir Para Pelari Jelang Jakarta Marathon
Sabtu, 25 Oktober 2014 - 20:38 WIB
Sumber :
- Windi Wicaksono/VIVAnews
VIVAnews -
Sebelum menjalani lari marathon, para pelari biasanya melakukan kegiatan Carbo-Loading, makan malam untuk tampil besok. Namun, itu bukan malam biasa bagi para pelari, sebab biasanya mereka mengonsumi banyak makanan mengandung karbohidrat.
Tujuan memakan banyak makanan mengandung karbohidrat adalah guna dibakar oleh tubuh ketika esoknya mereka marathon. Begitulah yang dilakukan para pelari marathon, baik internasional maupun nasional sebelum berlomba di Mandiri Jakarta Marathon 2014, Minggu 26 Oktober 2014.
Baca Juga :
Menpora Harapkan Indonesia Juara Umum SEASA 2015
“Ini bukan makan terakhir buat saya, sebenarnya, besok pagi kita juga biasanya menghabiskan roti dan teh untuk sarapan. Dan setiap lima kilo dalam marathon, saya biasanya makan pisang. Tapi, carbo-loading tetap dilakukan sehari sebelumnya,” ujar pelari putri nasional lainnya, Merry Paijo.
Pelari marathon putri Ethiopia, Emebet Mulate, yang ikut ambil bagian dalam Jakarta Marathon 2014, mengaku tak banyak mengonsumsi karbohidrat ketika sore hari. Namun, saat malam sebelum tidur, dia kembali mengonsumsi lagi karbohidrat agar lebih maksimal saat dibakar besok saat marathon.
“Porsi saya biasanya sepiring nasi dan pasta. Menunya ada keju, ayam, atau ikan, tergantung yang saya sedang inginkan, yang penting banyak mengandung karbohidrat yang dibutuhkan untuk lari besok,” ucapnya.
Pihak Hotel Darmawangsa sebagai penyedia menu, mengaku tak banyak kesulitan dalam menghadirkan menu yang diinginkan para pelari. Menurut executive chef Hotel Darmawangsa, Idham Mirwan, menu yang disediakan memang dominan yang banyak mengandung karbohidrat.
“Nasi, kalau untuk pelari internasional mungkin pasta. Pasta sedikit lebih banyak kandungan karbohidratnya ketimbang nasi. Bagusnya, mereka mengonsumsi karbohidrat, enam jam sebelum marathon,” kata Idham.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pelari marathon putri Ethiopia, Emebet Mulate, yang ikut ambil bagian dalam Jakarta Marathon 2014, mengaku tak banyak mengonsumsi karbohidrat ketika sore hari. Namun, saat malam sebelum tidur, dia kembali mengonsumsi lagi karbohidrat agar lebih maksimal saat dibakar besok saat marathon.