Wasit Indonesia di SEA Games 2015 Digaransi Legalitasnya

Rahadewineta (kanan) saat jadi wasit di SEA Games 2015.
Sumber :
  • WTF
VIVA.co.id
Brutal, Daniel Pedrosa Pukuli Wasit Hingga KO
- Wasit Indonesia yang memimpin cabang olahraga taekwondo di SEA Games 2015 Singapura sempat diragukan legalitasnya. Tapi, kini wasit itu dipastikan sah.

Wasit Korban Pengeroyokan Pemain Persinga Angkat Bicara

Hal itu dikemukakan wasit taekwondo internasional, Suwandi Gunawan. “Seluruh wasit internasional yang bertugas di arena SEA Games Singapura legal,” kata Suwandi yang turut bertugas di SEA Games Singapura, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
Taekwondo Jenis Ini Digandrungi Wanita Korea


Hal ini menepis tudingan miring tentang keberadaan wasit asal Indonesia di luar federasi nasional. “Bila itu yang dimaksudkan, di antaranya saya, tidak perlu dipertanyakan lagi legalitasnya. Karena saya dan seluruh wasit yang bertugas di Singapura mendapat undangan resmi dari Organizing Committee (Panitia Penyelenggara) SEA Games XXVIII Singapura,” tutur Suwandi.


Menurutnya, dalam peraturan internasional disebutkan, pemanggilan wasit internasional dalam sebuah event adalah wewenang dari Organizing Committee, sepanjang wasit internasional tersebut disetujui oleh WTF (World Taekwondo Federation). Divisi perwasitan WTF mempunyai peraturan dan ketentuan sendiri, yang mana dalam penugasan wasit internasional berhubungan langsung dengan wasit internasional yang bersangkutan tanpa harus melalui asosiasi/federasi negara setempat.


 “Organizing Committee awalnya akan menawarkan kepada federasi nasional dari negara peserta dalam event untuk memberikan usulan nama-nama wasit

internasionalnya dan selanjutnya akan diseleksi oleh Organizing Committee. Bila dipandang perlu, Organizing Committee diperbolehkan mengundang wasit internasional lainnya yang memiliki kompetensi demi kelancaran dan mendukung suksesnya penyelenggaraan event tersebut,” ujar Suwandi.


Ia mencontohkan pada SEA Games 2011 di Jakarta, tuan rumah Indonesia sebagai Organizing Committee juga mengundang wasit internasional dari luar

federasi nasional yang turut serta di ajang SEA Games tersebut. Begitu juga pada SEA Games 2013 di Myanmar, mayoritas wasit yang bertugas justru dari luar

ke-11 negara peserta SEA Games atas undangan resmi tuan rumah.


Hal senada juga diungkapkan Rahadewineta, salah satu dari Top 50 kandidat Wasit Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Ia membantah adanya kecurangan wasit dalam penilaian pertandingan poomsae di arena SEA Games Singapura.


“Dalam peraturan pertandingan dan pelaksanaannya, pada saat atlet berlaga, wasit dari negara yang sama tidak diperkenankan bertugas. Dan dalam peraturan pertandingan poomsae terdapat 5 orang wasit dari negara yang berbeda dengan atlet yang berlaga,” ujar Neta yang juga mantan taekwondoin nasional.


Dijelaskannya, nilai tertinggi dan terendah tidak dinilai atau dihapus, sehingga bila seorang wasit memberikan nilai tertinggi dan terendah tidak akan mempengaruhi hasil (nilai akhir) yang diperoleh atlet tersebut. Nilai akhir ditentukan oleh rata-rata nilai yang diberikan oleh 3 wasit yang bukan tertinggi dan terendah.


Pada bagian lain, Grandmaster Lioe Nam Khiong yang dipercaya oleh Organizing Committee SEA Games Singapura sebagai Competition Supervisory Board

(CSB), enggan berkomentar tentang adanya protes yang muncul di ajang multievent dua tahunan tersebut.


“Saya tidak perlu menanggapi protes tersebut, karena ditujukan kepada Organizing Committee, (Asian Taekwondo Union) ATU, dan WTF. Biarlah mereka yang berkepentingan yang menjawab,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya