Cerita Timnas MMA 'Dibunuh' dan 'Dihidupkan' Kembali Setiap Hari
- VIVAnews/Bobby Andalan
VIVA – Hari berat harus dilakoni oleh lima petarung yang tergabung dalam Timnas MMA Indonesia jelang Kejuaraan Dunia di Manama, Bahrain, 11 hingga 16 November 2019. Mereka harus menelan materi latihan yang begitu keras dari tim pelatih Bali MMA.
Pelatih Bali MMA, Don Carlo Clausse, menyatakan setiap harinya, lima petarung, yakni udi Setiawan (kelas terbang senior), Rendi Anjar Kusuma, Edi Erlangga (kelas bantam senior), Toby Prasetya (kelas ringan junior), dan Firman Muharram Syach (kelas bantam junior), dihantam habis-habisan.
"Kami 'membunuh' mereka setiap hari. Menyiksa mereka dengan berbagai materi. Yang bisa saya katakan, dedikasi mereka luar biasa," ujar Don Carlo.
"Setiap harinya, mereka beruji coba dengan petarung papan atas. Kami memperlakukan mereka sebagai profesional, bukan amatir. Kami punya Suwardi, Stefer Rahardian, dan petarung lain, yang kualitasnya luar biasa," lanjutnya.
Latihan super keras yang dilakoni lima petarung Timnas MMA tersebut, didasari alasan, persaingan di Kejuaraan Dunia sangat berat. Maka dari itu, kualitas fisik dan teknik para petarung harus ditingkatkan.
Rendi, selaku kapten Timnas MMA, mengaku tak ada waktu mengeluh baginya. Bersama keempat rekannya, Rendi tak peduli seberapa berat latihan yang mereka terima.
Fokus lima petarung Timnas MMA, ditegaskan Rendi, hanyalah bertarung dalam performa terbaik.
"Memang, latihannya keras. Tapi, itu semua demi kebaikan kami. Pelatih memberikan materi luar biasa, agar kami bisa tampil maksimal di Bahrain. Bagaimana cara kami bertarung dengan lawan lebih besar, main pintar, dan lainnya, sudah diberikan mereka kepada kami," jelas Rendi.