Suka Main Perempuan dan Narkoba, Mike Tyson Pernah Kehilangan Rp7 Triliun

Petinju legendaris, Mike Tyson
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Bagi pecinta tinju dunia era 1990-2000 an, Nama Mike Tyson mungkin tidak asing lagi.

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

Dia adalah salah satu petinju terbaik sepanjang masa. 58 pertarungan dengan menang 50 kali (44 KO) dan hanya kalah enam kali, menggambarkan seberapa ganas Mike Tyson di ring tinju.

Mike Tyson dikenal sebagai petinju pada1985-2005 silam. Hingga saat ini, ia masih memegang rekor sebagai juara dunia termuda kelas berat, yang direngkuhnya dalam usia 20 tahun, 4 bulan, 22 hari pada bulan November 1986. 

Maknai Semangat RA Kartini, Shandy Purnamasari: Perempuan Tak Cuma Jadi Istri dan Ibu

Si Leher Beton sukses mengawinkan titel kelas berat WBA, WBC, dan IBF. Pria kelahiran New York, 30 Juni 1966, itu diakui sebagai salah satu petinju paling buas dan punya pukulan terkuat di dunia.  

Selama berkarier sebagai petinju, Tyson mampu mengumpulkan uang hingga 500 juta dollar (sekitar Rp 7 triliun).

Klarifikasi Pastor di Ruteng NTT Usai Dituding Selingkuhi Istri Orang

Namun, Mike Tyson jatuh ke lubang yang salah. Ia kerap kali menghabiskan banyak untuk berbagai kesenangan, di antaranya suka main perempuan dan menggunakan narkoba.

Hal itu membuat Tyson tersesat dalam kehebatan dan keternarannya. Tyson bahkan sempat mengalami kebangkrutan. Kekayaan besar yang dia miliki selama masa kejayaannya sebagai petinju harus ludes.

Tyson menceritakan, ia pernah mengungkapkan bahwa ia sempat menghabiskan uang sebanyak 1 juta dollar (Rp 14 miliar) untuk biaya rehabilitasi

“Satu juta dollar terakhir saya dihabiskan untuk biaya rehabilitasi. Sebab, dari uang sekitar 500 juta dollar yang saya hasilkan sebagai petinju, saya sudah tidak punya apa-apa lagi,” kata Tyson, dilansir Marca.

“Semuanya tampak menjadi gila dan itu berlangsung antara 15-16 tahun. Saya memiliki banyak uang, tetapi semua itu hilang,” sambungnya. 

Kini, etelah belajar dari kesalahan, kondisi keuangan sudah mulai membaik. Namun, ia mengatakan tidak akan memberikan warisan harta kepada anaknya. 

“Saya memberikan pelajaran kepada mereka agar bekerja keras dan banyak berdoa. Saya tidak akan meninggalkan mereka dengan memberikan uang,” ucapnya. 

“Dengan memanjakan mereka dengan uang, mereka akan menyerah saat mendapatkan kesulitan untuk pertama kalinya,” jelasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya