Cerita Srikandi Tenis Indonesia Dicurangi di Asian Games

Mantan petenis Indonesia, Wynne Prakusya.
Sumber :
  • VIVA / Donny Adhiyasa

VIVA – Gelaran pesta olahraga Asia bertitel Asian Games, merupakan ajang bergengsi bagi seorang olahragawan. Multi event itu menjadi pencapaian membanggakan dalam mengharumkan nama bangsa.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Momen-momen ini pula yang masih melekat pada dua srikandi tenis Indonesia, Wynne Prakusya dan Angelique "Angie" Widjaja, saat mengenang perjuangan mereka. Keduanya tampil apik di Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, dengan meraih satu medali emas dan satu perak.

Lantas, apa yang paling tak bisa dilupakan dari torehan tersebut? Baik Wynne maupun Angie sepakat mengingat sebuah kejadian yang sangat membekas dalam kiprah mereka di perhelatan multi event benua kuning itu.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Kita tim tenis putri saat itu bisa dibilang cukup diperhitungkan, terutama sektor ganda putri, di mana rekor saya dan Angie saat itu adalah 16 kali main tidak terkalahkan," ungkap Wynne Prakusya kepada VIVA

"Di nomor beregu, kita bisa sukses dapat emas. Tetapi, ganda putri kita semacam sengaja dicurangi," lanjutnya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Wanita yang kini ditunjuk sebagai Humas PP Pelti ini juga masih sangat mengingat perlakuan curang pihak tuan rumah kepadanya dan Angie pada laga final ganda putri melawan duo Korsel, Kim Mi-ok/Choi Young-ja.

"Waktu itu, kita ingat sekali bahwa cuma Korsel yang belum dapat medali emas di tenis, sedangkan negera-negara top lain sudah dapat, seperti India, Jepang, Uzbekistan, bahkan Thailand dan Indonesia pun sudah. Jadi, seakan tuan rumah melakukan segala cara supaya mereka bisa dapat emas," tambah Wynne.

"Bola out semeter dibilang masuk dan bola masuk semeter dibilang out, belum servis saja sudah di foul. Wah, pokoknya macam-macam kita sengaja dicurangi dan sangat saya ingat sekali sampai sekarang gimana kondisinya saat itu. Begitu gemetarnya, tangan sepertinya sudah enggak mampu pegang raket," jelasnya.

Tenis memang menjadi cabang olahraga tersukses kedua setelah bulutangkis dalam mengumpulkan medali bagi kontingen Indonesia sepanjang sejarah berpartisiapsi dalam ajang Asian Games.

Total, tenis telah mengoleksi 42 medali dengan rincian 15 emas, enam perak, dan 21 perunggu, serta menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak dalam pengoleksi medali tenis di Asian Games setelah Jepang dan Korea Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya