Saran Legenda untuk Bangkitkan Prestasi Bulutangkis Nasional

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Masih belum hilang dari ingatan publik Tanah Air akhir pilu dari kiprah tim bulutangkis Indonesia yang gagal berjaya di ajang Piala Thomas-Uber 2018 pekan lalu. Tim Thomas terkapar di semifinal usai digasak China 1-3 dari target yang diusung meraih gelar juara. Sedangkan Tim Uber kalah 2-3 atas tuan rumah Thailand di 8 besar dan tak mewujudkan terget lolos ke semifinal.

Indonesia ke Perempat Final Uber Cup, Rachel/Lanny Sempurnakan Kemenangan Lawan Uganda

Hasil ini tentunya sangat mengecewakan dan jauh dari ekspektasi semula, di mana masyarakat begitu berharap skuat Cipayung dapat meraih sukses di gelaran ajang bulutangkis beregu putra-putri sejagat raya ini.

Baca juga: Menguak Akar Kekalahan Tim Thomas-Uber Indonesia di Thailand

Indonesia ke Perempat Final Thomas Cup, Begini Kata Chico Aura Dwi Wardoyo

Melihat apa yang terjadi di tim Piala Thomas-Uber, PBSI pun didesak untuk segera melakukan evaluasi dan pembenahan secara menyeluruh terkait performa para penggawa Merah Putih.

Hal itu pula yang disampaikan legenda ganda putra nasional, Candra Wijaya. Pemilik gelar juara dunia 1997 dan medali emas Olimpiade Sydney 2000 tersebut menyebut setidaknya ada dua hal krusial yang jadi kendala PBSI dalam meningkatkan performa para pemain Indonesia di tengah persaingan sengit saat ini.

Ngamuk di Laga Pertama, PBSI Peringkatkan Tim Thomas dan Uber Indonesia

"Kinerja pelatih memang banyak disoroti, tapi yang pasti kemampuan fisik dan penanganan hal nonteknis, khususnya di tunggal itu memang sangat kurang. Konsistensi performa juga hal yang saat ini sangat dirasa minim dan mudah sekali kendor penampilan di lapangan," ungkap Candra kepada VIVA.

"Mungkin bila latihannya kurang keras, peran pelatih sekarang perlu dimaksimalkan lagi atau perlu program-program baru. Misalkan coba mendatangkan motivator-motivator ulung yang memberikan mereka masukan dan dorongan mental dari luar yang lebih maksimal lagi," tambahnya.

Keterpurukan di ajang beregu juga sempat dialami skuat Merah Putih dalam ajang Piala Sudirman 2017. Saat itu, tim Sudirman terbenam di dasar klasemen fase grup dan tak mampu menembus babak perempat final. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya