Indonesia Mengultimatum, Karantina Semua Atlet atau Setop All England

Manajer Tim Bulutangkis Indonesia, Ricky Subagja.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Manajer tim bulutangkis Indonesia, Ricky Subagja memutakhir kabar pasca didepaknya tim bulutangkis Indonesia di BWF World Tour 1000 All England Open 2021.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Ricky menegaskan ultimatum Indonesia sebelum meninggalkan Inggris. Mengingat perlakuan buruk panitia yang diterima selama di sana.

Ricky membeberkan beberapa catatan yang disuarakan para atlet dan seluruh ofisial Indonesia. Hal itu antara lain, melakukan tes PCR, meminta Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) melakukan permintaan maaf langsung secara tertulis.

Benarkah Biaya Sewa Mahal, PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

"Ada beberapa catatan, harapan kami minta PCR, jika hasilnya negatif Indonesia bisa melanjutkan pertandingan, tapi tidak memungkinkan," ujar Ricky saat konferensi pers via zoom Jumat malam 19 Maret 2021.

Selain itu, menurut Ricky seluruh tim dan pebulutangkis negara lain yang berlaga dikarantina. Atau, All England diminta setop. 

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

“untuk kekecewaan ketidakikutsertaan, kami sangat marah dan kesal. Usai Ahsan/Hendra main kami digiring ke luar lapangan dan disuruh saat itu balik ke hotel tanpa disediakan bus.”

"Layaknya seluruh pebulutangkis dilakukan karantina, atau All England diminta berhenti. Ini harapan atlet, harapan tim," tegasnya.

Hal yang paling penting, karena Indonesia tak bisa bertanding dan adilnya jika All England tetap dilanjutkan hingga selesai, itu tak menjadi poin untuk peringkat dunia.

"Mudah-mudahan ini melalui BWF, menjelang olimpiade, kami berharap All England tidak berlaku poin, atau All England ini tidak ada poin. Ya semoga tidak dihitung," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya