- VIVAnews/Zika Zakiya
VIVAnews - Dua pemain bulutangkis Indonesia, Lukhi Apri Nugroho dan Ririn Amelia, mendapat bonus total Rp40 juta dari PB Djarum. Ini merupakan bentuk penghargaan setelah keduanya berhasil menjadi juara di nomor ganda campuran Badminton Asia Youth U-19 Championship 2011 di India pada 9 Juli lalu.
Lukhi/Ririn yang diasuh mantan pebulutangkis Indonesia, Sigit Budiarto, berhasil mengalahkan pasangan China Pei Tianyi/Ou Dongni di babak final. Kini, Lukhi/Ririn berhak atas bonus masing-masing deposito sebesar Rp20 juta.
"Prestasi Lukhi dan Ririn menunjukkan kalau Indonesia belum melempem karena mereka dan teman-temannya ternyata bisa bersaing ketat dengan wakil dari negara Asia lain seperti Korea Selatan dan China," kata Yoppy Rosimin sebagai Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation dalam acara pemberian penghargaan di Planet Hollywood, Jakarta, Kamis 14 Juli 2011.
"Apresiasi yang kami berikan ini merupakan bentuk penghargaan agar mereka bisa berprestasi lebih tinggi lagi."
Pemberian bonus dalam bentuk deposito sendiri dipilih agar Lukhi/Ririn tidak konsumtif ketika menggunakannya."Saya komitmen mendidik mereka agar bisa mengatur keuangan. Maka itu bonus dalam bentuk deposito agar tidak hilang dan bisa digunakan di masa datang," ujar Yoppy lagi.
Lukhi/Ririn sendiri sebelumnya tidak menyangka bisa menang atas pasangan China di final. Mereka sampai menitikkan air mata ketika Merah Putih akhirnya berkibar di upacara pengalungan medali.
"Itu momen yang kami tunggu-tunggu karena dari awal disebut terus kalau inilah babak final. Makanya perasaan saya seneng banget ketika bisa melihat Merah Putih berkibar," kata Ririn yang baru berusia 18 tahun.
Kini, keduanya menuju kejuaraan lain yakni Junior World Championship. Sama seperti kejuaraan sebelumnya, Lukhi/Ririn menargetkan menjadi juara pertama.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
