Sumber :
- REUTERS/Eduardo Munoz
VIVAnews - Petenis peringkat 9 dunia asal Inggris Raya, Andy Murray, benar-benar kecewa usai disingkirkan Novak Djokovic di perempatfinal US Open 2014. Murray sulit menerima, lantaran merasa telah bermain baik dan memberi perlawanan ketat kepada Djokovic.
Pada laga yang dihelat Kamis 4 September 2014 itu, Murray dan Djokovic bertarung dengan sengit. Bahkan, sempat terjadi tie-break pada dua set pertama. Namun pada akhirnya Murray mesti mengakui keunggulan Djokovic 7-6(7-1) 6-7(1-7) 6-2 6-4.
"Jelas saya sangat kecewa (dengan kekalahan usai pertarungan panjang). Saya lelah dan tak merasa bangga (dengan diri sendiri) saat ini," kata Murray, sebagaimana dilansir Sky Sports, Jumat 5 September 2014.
"Saya pikir, itu permainan tenis yang hebat. Saya tak punya waktu untuk menganalisis pertandingan atau berpikir tentang itu. Tapi, itu memang permainan yang bagus dan mudah-mudahan saya bisa mengembangkannya," lanjut petenis berusia 27 tahun itu.
Murray, yang meraih titel US Open pada 2012, mengatakan telah tampil habis-habisan untuk meladeni permainan Djokovic. Namun, pada akhirnya dia mesti menerima kenyataan bahwa segala usahanya belum cukup untuk meraih tiket semifinal.
"Saya bermain baik, khususnya pada set-set awal. (Namun), saya memainkan tie-break dengan buruk pada set pertama. Beberapa kali, (mental) saya sempat runtuh, lalu saya membalas dengan permainan bagus. Tapi itu belum cukup," tutur Murray.
Halaman Selanjutnya
Murray, yang meraih titel US Open pada 2012, mengatakan telah tampil habis-habisan untuk meladeni permainan Djokovic. Namun, pada akhirnya dia mesti menerima kenyataan bahwa segala usahanya belum cukup untuk meraih tiket semifinal.