Mengenang Final Piala Thomas 1964: Indonesia Vs Denmark

Tim Nasional Buiutangkis Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Final Piala Thomas 2016 akan mempertemukan Indonesia dan Denmark untuk kelima kalinya. Kedua negara terakhir kali bertemu di final Piala Thomas 1996 di Hong Kong.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Pada final 1996 itu, Indonesia berhasil menumbangkan Denmark dengan skor telak 5-0. Sedangkan tiga pertemuan sebelumnya berlangsung di Tokyo tahun 1964, serta di Jakarta tahun 1973 dan 1979.

Namun, kemenangan Indonesia atas Denmark terjadi pada 1964 dan merupakan sebuah duel final yang membanggakan. Para putra-putra Tanah Air menang dengan skor 5-4.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

http://badmintonindonesia.org/upload/news/d1340b9d-cec1-446a-a2e8-f3087b120032.jpg

Seperti dilansir situs PBSI, saat itu partai final memainkan sembilan nomor yang terdiri dari lima nomor tunggal dan empat nomor ganda. Final berlangsung dua hari pada 21-22 Mei 1964.

Tragis, Juara All England Hancur di Semifinal German Open 2022

Skuad tim Thomas Indonesia 1964 diisi oleh Ferry Sonneville (playing captain), Tan Joe Hok, Eddy Jusuf, Ang Tjing Siang, Tan King Gwan, Unang, Tutang, Wok Pek Shen dan Liem Tjeng Kiang. Tim Indonesia sudah melakukan persiapan ke Piala Thomas sejak Desember 1963.

Tim berangkat menuju Tokyo 15 hari sebelum pertandingan dimulai karena mesti menempuh perjalanan dengan kapal laut. Sekitar 2500 supporter memadati Municipal Stadium, stadion tempat dilangsungkannya Piala Thomas 1964.

Supporter terdiri dari pelajar Indonesia di Jepang dan banyak juga yang datang dari Indonesia khusus mendukung tim Thomas di Tokyo. Di hari pertama, Indonesia dan Denmark sama kuat 2-2.

Tim Indonesia pulang ke tempat menginap saat itu di Wisma Indonesia, diselimuti ketegangan akan hasil besok.Pada hari kedua, Kops kali ini menantang Ferry Soneville.

Sebuah kisah mengharukan terjadi pada laga ini. Ferry saat itu ketinggalan 6-14, satu angka lagi, Indonesia ketinggalan 2-3. Tetapi Ferry tak putus asa.

Perlahan Ferry menambah angka dan menyamakan kedudukan 14-14, hingga akhirnya menang 17-14. Di partai kedelapan, terjadi sebuah insiden kala pasangan Unang/King Gwan berhadapan dengan Henning Borch/Erland Kops.

Di awal game kedua, pasangan Denmark mengajukan protes karena merasa terganggu dengan bisingnya supporter Indonesia. Kops meminta rekannya untuk protes dan panitia menegur supporter Indonesia.

Pertandingan pun dilanjutkan. Baru kedudukan 1-0, Kops ternyata masih tidak puas, ia lalu mendatangi sendiri meja panitia, akhirnya petugas kepolisian setempat dikerahkan untuk menenangkan supporter Indonesia.

Hal ini dimanfaatkan unang/King untuk ‘ambil nafas’, pasangan Indonesia merebut game kedua dengan skor 15-12. Supporter Indonesia makin mengganas, mereka bernyanyi, mengibarkan bendera Merah-Putih, menggedor-gedorkan kaki ke lantai, bahkan kedatangan polisi tidak berpengaruh.

Permainan sempat dihentikan selama 20 menit, ketika dimainkan lagi, pemain Denmark seperti sudah kehilangan konsentrasi. Mereka menyerah di game kedua dan ketiga. Indonesia kembali merebut Piala Thomas untuk ketiga kalinya.

Berikut hasil pertandingan final Piala Thomas 1964, Indonesia kontra Denmark (5-4):

Tan Joe Hok vs Erland Kops 5-15, 15-1, 15-9

Ferry Sonneville vs Knud Aage Nielsen 12-15, 15-6, 15-6

Tan King Gwan/Unang vs Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen 5-15, 6-15

Ferry Sonneville/Tutang Djamaludin vs Erland Kops/Henning Borch 12-15, 2-15

Ang Tjin Siang vs Henning Borch 15-10, 15-5

Tan Joe Hok vs Knud Aage Nielsen 15-11, 14-17, 9-15

Ferry Sonneville vs Erland Kops 13-18, 17-14, 17-14

Tan King Gwan/Unang vs Erland Kops/Henning Borch 12-15, 15-12, 15-6

Ferry Sonneville/Tutang Djamaludin vs Finn Kobbero/Jorgen Hammergaard Hansen 14-17, 5-15

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022