Berita Terbaru Kanker kolorektal

Mpok Atiek mengungkapkan bahwa ia mulanya hanya merasakan kembung dan sakit di bagian perutnya. Kemudian, ia jadi sulit buang air besar hingga akhirnya periksa ke dokter.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar menggambarkan adanya keganasan pada polip yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum (bagian usus paling bawah).

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Sabtu 15 April 2023.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar menjadi penyakit kanker kedua terbanyak yang menyerang laki-laki. Namun tak menutup kemungkinan penyakit ini terjadi pada wanita.

Kanker kolorektal merupakan penyakit kanker yang patut diwaspadai oleh semua orang. Meski begitu, kanker usus besar ini sejatinya memiliki gejala dini yang mudah dikenali

Salah satu pemicu kanker usus besar atau kolorektal bermula dari gaya hidup kurang sehat, khususnya dari pola makan yang dianut seseorang. Termasuk asupan tinggi lemak.

Kanker usus besar biasanya dimulai sebagai pertumbuhan seperti kancing di permukaan lapisan usus atau dubur yang disebut polip. Apa saja pilihan pengobatannya?

Menurut GLOBOCAN 2020, hampir 12 persen kejadian baru kanker pada laki-laki dan hampir 6 persen kejadian baru kanker pada perempuan di Indonesia adalah kanker kolorektal.

Sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal BMC Medicine, telah menghubungkan konsumsi produk susu dengan peningkatan risiko kanker tertentu.

Gejala utama dari kanker kolorektal adalah perubahan dalam kebiasaan ke toilet. Namun, riset baru menemukan bahwa tinggi badan bisa juga menjadi faktor risiko.

Risiko penyakit ini cenderung lebih sedikit pada wanita dibandingkan pria. Namun, ada cukup banyak faktor meningkatkan kanker.

Tanpa kedua obat itu, pengobatan jadi tidak optimal.