Berita Terbaru Air kemasan

Siapa yang tak kenal Nagita Slavina? Artis papan atas yang dijuluki Sultan Andara sejak menikah dengan Raffi Ahmad. Nagita Slavina juga masuk jajaran artis terkaya.

Seseorang dapat terpapar bakteri E.coli berbahaya karena mengonsumsi makanan minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut.

Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono mengatakan bahwa Bromat merupakan zat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kanker.

Saat ini beragam merek produk air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar di masyarakat, baik lokal maupun merek yang menguasai pasar nasional. Tak sedikit yang unik.

Isu negatif tentang Bisfenol A (BPA) masih berhembus. Namun, dua profesor dari dua universitas ternama di Indonesia mengaku tidak terpengaruh oleh isu hoax tersebut.

Air galon guna ulang disebut bukan penyebab kemandulan dan gangguan kesehatan lainnya. Hal tersebut diungkapkan Dokter kandungan dr. Abraham Andy Gustavry, Sp.OG, M.Kes.

Asosiasi menegaskan, rata-rata tingkat konsumsi air kemasan warga di Jakarta mencapai 88 liter per orang per tahun, dan itu masih terus bertambah.

Penyebab pasti terjadinya kanker prostat hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Yang baru diketahui itu adalah faktor risiko yang bisa meningkatkan kanker ini.

Dalam rangka mengurangi sampah plastik dan budaya minum air, Le Minerale bersama SMPN 7 Bandung mengampanyekan penggunaan tumbler di sekolah melalui program 'Tumbler 7'.

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan mengumumkan tidak lagi menemukan adanya air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat dengan migrasi BPA.

Isu air kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat bisa memunculkan penyakit pada janin, ibu hamil, bayi dan anak-anak, dengan tegas dibantah oleh dokter spesialis.

Praktisi kesehatan yang khusus membidangi kandungan dan kebidanan memastikan bahwa air minum kemasan galon isi ulang tidak membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil.