Berita Terbaru Badai matahari

Peramal buta dari Bulgaria yang bernama Vangelia Pandeva Gushterova atau yang akrab disapa Baba Vanga, adalah seorang mistikus yang mempunyai banyak ramalan masa depan.

Para peneliti memperkirakan bahwa Bumi mungkin akan menghadapi badai Matahari yang hebat dalam waktu dekat, dan perkiraan ini muncul setelah teleskop NASA baru-baru ini.

Upaya untuk memprediksi kapan ledakan yang terjadi pada Matahari dan akan mempengaruhi Bumi sangat tidak mungkin, tetapi NASA berharap mereka bisa lebih baik dengan AI.

Badai matahari baru-baru ini menghantam Bumi dan menciptakan sesuatu yang tampak seperti pilar-pilar berwarna labu cerah yang menari-nari di langit malam di atas Kanada.

Cahaya Utara dapat terlihat dari 17 negara bagian Amerika Serikat pada hari Kamis waktu setempat, termasuk tempat-tempat yang jauh seperti Maryland karena badai Matahari.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) diisukan memprediksi kiamat internet pada 2025, tapi fenomena dan waktunya itu berasal dari dua studi terpisah

Para ilmuwan telah lama memperingatkan tentang potensi dampak buruk dari badai Matahari. Mereka pun meramal akan terjadi kiamat 10 tahun lagi. Apa maksudnya?

Terlebih lagi, NASA juga baru-baru ini mengumumkan sistem baru yang melatih kecerdasan buatan (AI) untuk membantu memprediksi peristiwa ekstrem seperti kiamat internet.

NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa AS mengembangkan model komputer baru yang menggunakan kecerdasan buatan/AI dan data satelit memberi peringatan Badai Matahari.

Ilmuwan menangkap penampakan dari Matahari yang tampak seperti tersenyum. Meski dalam konteks manusia senyum dianggap bermuatan positif, namun itu bisa mendatangkan badai

Badai Matahari yang dikatakan telah mencapai medan magnet Bumi telah menyebabkan kekhawatiran. Pasalnya itu disebut dapat mengganggu kerja satelit dan listrik.

Minggu kemarin, 7 Agustus 2022, medan magnet Bumi dilempari oleh aliran angin Matahari yang mencapai kecepatan lebih dari 600 kilometer (372 mil) per detik.