AI Bisa Kasih Peringatan Tanda Mau Kiamat

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Tekno – Upaya untuk memprediksi kapan ledakan yang terjadi pada Matahari dan akan mempengaruhi Bumi sangat tidak mungkin, tetapi NASA berharap mereka bisa sedikit lebih baik dalam memprediksi datangnya salah satu tanda kiamat tersebut.

3 Kali Bos Microsoft Satya Nadella ke Indonesia, Semuanya Ketemu Jokowi

Dilansir dari IFL Science, Selasa, 7 November 2023, sebuah sistem AI kini dapat memproses data dari satelit untuk memperingatkan adanya Badai Matahari yang cukup kuat untuk merusak infrastruktur vital yang ada di Bumi.

Begini Pandangan Mayoritas Perusahaan di Indonesia soal AI

NASA menangkap gambar dari satelit DSCOVR pada 14 Oktober 2023.

Photo :
  • Science alert

Jika kamu pernah bertanya-tanya apa yang akan kamu lakukan jika memiliki waktu satu hari sebelum bencana global – kiamat – mungkin kamu akan melakukan persiapan. Badai Matahari dapat menimbulkan risiko yang bisa membuat peradaban manusia berubah.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

Pencarian untuk mendapatkan peringatan akan kejadian seperti Badai Matahari membuat NASA, Badan Geologi, dan Departemen Energi AS bekerja sama untuk mengembangkan program pembelajaran mendalam untuk mengenali pola aktivitas Angin Matahari.

Model komputer Deep Learning Geomagnetic Perturbation, yang kini dinamai DAGGER, adalah hasilnya. Kemampuan DAGGER telah dijelaskan dalam sebuah makalah penelitian baru-baru ini.

Namun, sistem ini bergantung pada aktivitas angin matahari yang dekat dengan Bumi, bukan saat pertama kali meninggalkan Matahari, dan hanya memberikan peringatan selama tiga puluh menit, yang diperbarui setiap menit.

"Dengan AI ini, sekarang dimungkinkan untuk membuat prediksi global yang cepat dan akurat serta menginformasikan keputusan jika terjadi Badai Matahari sehingga meminimalkan atau bahkan mencegah kehancuran pada masyarakat modern," kata Vishal Upendran dari Pusat Astronomi dan Astrofisika Antar Universitas India, dalam sebuah pernyataan.

Para penulis memverifikasi kapasitas DAGGER dengan memberikannya data dari badai geomagnetik sebelum Agustus 2011 dan Maret 2015. Dalam kedua kasus tersebut, DAGGER tidak hanya memprediksi dampaknya, tetapi juga ukuran dan di mana di Bumi efeknya akan terasa.

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Photo :
  • Science HowStuffWorks

Namun sayangnya, para ilmuwan tidak memiliki data Badai Matahari yang terperinci dari 1989 sehingga kinerja DAGGER benar-benar diuji ketika dihadapkan pada ledakan yang sangat serius dari Matahari.

Lalu, keuntungan dari deep learning adalah semakin banyak data yang bisa diproses maka semakin baik prediksinya. Setiap Badai Matahari yang tidak mengancam yang manusia alami sebelum badai besar akan meningkatkan kemampuan DAGGER untuk bekerja saat dibutuhkan.

Dikombinasikan dengan peningkatan kapasitas untuk mengamati Angin Matahari pada sumbernya, DAGGER dapat menjadi batu loncatan untuk periode peringatan yang lebih lama.

Mungkin dengan begitu, selain memberi kesempatan kepada operator sistem untuk menempatkan muatan mereka ke mode aman maka seluruh manusia di Bumi dapat menjalankan rencana sebelum akhirnya datang kiamat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya