Usai Hina Batik di G20, Youtuber Inggris Minta Ampun!

Youtuber Inggris Menyoalkan Batik
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA Trending – Usai menyinggung batik dan para kepala negara anggota G20, Mahyar Tousi, salah satu Youtuber politik Inggris yang memulai isu itu, meminta maaf secara terbuka meski sempat membela diri pada awalnya.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Mulanya, Tousi, yang dalam bio Twitter-nya mengaku sebagai Youtuber Politik, tersinggung soal pakaian yang dikenakan para politikus di G20. Netizen Indonesia tak butuh lama menyadari musuh bersama. Ia pun kena ribuan mentions yang berisi serbuan mulai dari yang paling edukatif hingga tak beradab.

Youtuber Inggris Menyoalkan Batik

Photo :
  • Tangkapan Layar
Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Tousi, yang mengunggah di Twitter dari London, Inggris, kemudian menghapus kicauan awalnya. Namun, semuanya sudah telanjur. Tangkapan layar kicauan awalnya beredar di media sosial, bersanding bersama kicauan-kicauan warga asing sejenis yang menyindir batik.

Pada Rabu, 16 November 2022 malam, Tousi sempat mengeluarkan pembelaan diri sambil mengaku menerima ancaman pembunuhan dari WNI hingga pejabat.

Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani

“Menyusul beberapa ancaman pembunuhan dan pesan dari WNI dan para pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di medsos oleh banyak warga Inggris yang menyebabkan pelanggaran di Indonesia”. Tulisnya.

“Kami biasanya mendapati para politikus kami menjadi kelompok kelompok dan budaya-budaya demi tujuan pencitraan... ngeri dan bersusah payah. Tidak ada niat untuk merusak tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politikus bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "terhubung" dengan daerah tersebut,” Sambung tulisannya.

Usai kicauannya itu, netizen Indonesia tetap menghardiknya karena enggan meminta maaf meski sudah melukai banyak warga RI.

“Sekali lagi, saya mohon maaf atas modifikasi yang tidak disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya”. Tulisnya.

Bukannya dimaafkan, netizen RI malah terus menyerangnya dari yang paling bijak hingga yang mengunggah nomor kontak WhatsApp-nya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya