Diduga Aliran Sesat di Ciampea Bogor, Bawa-bawa Nama Kapolda Lampung dan KSAU

Dwi Susanto pimpinan RDAY yang ajarkan jemaahnya hal-hal nyeleneh
Sumber :
  • Tiktok

Bogor – Pimpinan Rumah Doa Anak Yatim (RDAY) Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Dwi Susanto diduga mengajarkan aliran sesat kepada para jemaahnya.

Ernando Ari Viral di Korea Selatan karena Joged Mengejek Lawan

Pasalnya Dwi Susanto kerap mengajarkan para pengikutnya untuk melakukan hal-hal nyeleneh di luar nalar berkedok pengobatan.

Dwi susanto pimpinan RDAY yang ajarkan jemaahnya hal-hal nyeleneh

Photo :
  • Tiktok
Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Melalui video yang dibagikan akun TikTok @rumahdoaanakyatim tampak Dwi Susanto rutin menyampaikan kajian di salah satu tempat. Adapun, kajian yang ia buat selalu ramai dihadiri para jemaah.

Salah satu praktek ajaran sesat yang diajarkan Dwi Susanto ke para jemaahnya adalah, merendam pakaian dalam, lalu air hasil rendam tersebut digunakan untuk berbagai keperluan bahkan ada yang hingga dikonsumsi.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Belakangan terungkap, Dwi Susanto dan para jemaahnya memiliki grup WhatsApp, dia kerap mengajak jemaahnya untuk melakukan sedekah, dengan dalih untuk kepentingan anak yatim. Namun, para jemaah diminta mentransfer uang ke rekening pribadinya bukan yayasan.

Yang membuatnya semakin jangal, dalam tangkap layar yang diterima VIVA Selasa, 22 Agustus 2023, Dwi mencatut nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika.

“Sedekah patungan potong sapi Jumat barokah 18 Agustus 2023, nama yang ikut sedekah: Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Jabatan Kepala Staf TNI Au, Irjen Pol Helmy Santika Jabatan Kapolda Lampung,” demikian tulis pesan dalam grup WA tersebut.

Aliran sesat di Bogor, bawa-bawa nama Kapolda Lampung dan KSAU buat nipu

Photo :
  • Istimewa

Diduga pencatutan nama dua perwira tinggi TNI Polri itu digunakan untuk menarik para jemaah agar mereka yakin untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi Dwi Susanto.

Dalam video yang beredar, terlihat mayoritas jemaah Dwi Susanto merupakan para lansia diduga berusia sekitar 40 sampai 60 tahun.

Beberapa jemaahnya pun juga kerap menyampaikan testimoni yang diduga palsu di tengah-tengah kajian. Misalnya yang dikatakan oleh seorang pria dalam video berikut:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya