5 Fakta Menu Pencegah Stunting di Depok yang Jadi Sorotan, Cuma Nugget 3 Biji

Warga Depok Komplen Menu Pencegahan Stunting
Sumber :
  • Istimewa

Depok – Program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan pencegahan stunting selama 28 hari di Kota Depok, Jawa Barat, tengah mendapat sorotan dan viral di media sosial.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Instagram @depok24jam menulis beberapa menu makanan yang didapat anak-anak untuk mencegah stunting di Kota Depok, mulai dari bubur, bola-bola singkong dan kentang, telur puyuh, nugget tempe, sayur sawi tahu putih, hingga nasi wortel. Nah, berikut deretan faktanya:

Menu Pencegah Stunting di Depok

Photo :
  • Tangkapan Layar
Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Curhatan Orang Tua

Lewat sebuah rekaman video yang viral, seorang ibu hamil di Gandul, Cinere, Depok menuturkan setelah disuruh mengantre selama hampir 2 jam, dia hanya mendapatkan 3 potong menu nugget buatan rumahan.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Nugget itu serupa dengan nugget yang selama ini dia berikan kepada anaknya. Menu stunting nugget 3 potong itu dia dapatkan dari Posyandu di kawasan Gandul, Cinere, Kota Depok, setelah dia mengantre pukul 09.30 WIB.

Sampai pukul 11.00 WIB menjelang siang, dia mengaku tidak kunjung mendapat materi apa-apa dari kader. Sang ibu mengaku hanya ditimbang dan diukur tinggi badannya lalu diberi makanan tambahan hanya berupa 3 potong nuget di dalam sebuah wadah toples plastik.

Angota DPRD Kota Depok Nilai Makanan Tak Layak

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman menilai menu pencegah stunting yang disajikan sangat tidak layak. Dia mempertanyakan kandungan gizi dalam makanan tersebut, mengingat program PMT seharusnya bertujuan untuk menurunkan tingkat stunting.

Menurutnya, Pemkot Depok seharusnya memberikan menu makanan yang bergizi seperti telur, ikan, atau daging. Terlebih, program tersebut menelan anggaran hingga Rp4,4 miliar dengan rincian Rp18.000 untuk satu paket makanan.

Orang Tua Komplen Menu Pencegahan Stunting

Photo :
  • Tangkapan Layar

Ikravany Hilman pun menyentil Pemkot Depok yang dinilai memberikan menu PMT hanya untuk 'menggugurkan kewajiban' dan asal-asalan. Padahal dengan total anggaran Rp4,4 miliar, PMT yang diberikan bisa berdampak pada peningkatan nutrisi anak.

Menu Makanan Disebut Sesuai Petunjuk Kemenkes

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pemberian makanan tambahan (PMT) lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Penyaluran PMT lokal sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes RI tentang PMT lokal, termasuk menu," kata Mary Liziawati dilansir dari Antara.

Mary Liziawati mengatakan, pemberian PMT lokal bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita berbasis pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Disasar Untuk Balita Kurang Gizi

Menu Pencegah Stunting di Depok

Photo :
  • Tangkapan Layar

Sasaran PMT lokal pertama balita gizi kurang yaitu balita (6-59 bulan) dengan indeks yang sudah ditentukan, kedua balita berat badan kurang dan sangat kurang, balita gizi kurang alami stunting, dan balita dengan berat badan tidak naik.

"PMT lokal di Kota Depok diberikan selama 28 hari. Mulai tanggal 10 November sampai 8 Desember 2023," tuturnya.

Mary Liziawati mengatakan, anggaran program PMT lokal bukan dari APBD Kota Depok tapi dari dana insentif fiskal untuk penanganan stunting dari Pemerintah Pusat.

"Anggaran berasal dari insentif fiskal untuk penanganan stunting. Diberikan itu karena Pemerintah Kota Depok dapat penghargaan karena angka stunting kecil," katanya.

Dikritik Susi Pudjiastuti

Melalui cuitannya di akun media sosial X, Susi Pudjiastuti menyampaikan rasa sedihnya dengan kabar tersebut. Ia heran mengapa menu pencegah stunting masih tak luput dari penyunatan.

“Harus nangis dan tertawa .. sedih dan sedih ... apapun untuk kebaikan anak-anak bangsa selalu ada penyunatan," ujar Susi Pudjiastuti dalam akun X @susipudjiastuti.

Lebih lanjut, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menilai jika korupsi kini sudah sampai pada titik menghancurkan kualitas SDM. Dimana anak-anak yang merupakan penerus bangsa harusnya diberikan makanan bergizi agar bisa tumbuh dengan baik dan optimal.

"Korupsi sudah dititik menghancurkan kualitas SDM kita untuk masa yang akan datang," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya