Kayu Bajakah jadi Obat Kanker, Bagaimana Menurut Peneliti?

Potongan kayu bajakah
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Kayu bajakah belakangan ini langsung menjadi primadona di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit kanker. Apalagi muncul kabar sekelompok murid SMA Negeri 2 Palangkaraya baru-baru ini mendapat penghargaan dalam kompetisi ilmiah internasional di Seoul, Korea Selatan, terkait penelitian mereka soal tanaman bajakah tunggal pengobatan alami penyakit kanker.

Pangeran William Bagikan Kabar Terbaru Kate Middleton dan Anak-Anaknya

Lalu apakah memang sudah ada bukti secara menyeluruh soal khasiat tanaman bajakah ini? Benarkah bajakah bisa bunuh secara permanen sel kanker atau hanya menghambat perkembangannya?

Dalam program Kabar Petang tvOne, Kamis 15 Agustus 2019,  Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, Eko Suhartono, menyatakan belum ada kesimpulan yang menegaskan apakah bajakah memang ampuh menyembuhkan atau mematikan sel-sel kanker dan sebagainya. Tahapan yang dilakukan pihaknya di laboratorium adalah baru pada menguji ekstrak tanaman tersebut.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

“Jadi tanaman tersebut diuji kandungan fitokimia atau senyawa aktif yang berperan sebagai metabolit sekunder, yaitu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dipengaruhi oleh iklim, struktur tanah, dan sebagainya.

Sehingga kalau kita lihat dari semua tanaman, itu pasti mengandung metabolit sekunder. Maka kita tidak bisa melihat atau mengidentifikasi lebih detail apakah senyawa-senyawa tersebut bisa membunuh sel kanker atau tidak, sehingga perlu kajian lebih lanjut,” ujar Eko.

Penampilan Publik Raja Charles Usai Divonis Kanker, Kembali Jalani Tugas Kerajaan

Terkait tanaman bajakah itu, menurut dia, ada dua riset yang terpisah. Yang pertama, secara individu menggunakan hewan coba, seperti yang digunakan di SMAN 2 Palangkaraya itu, sedangkan pihaknya hanya meneliti kandungan ilmiahnya saja.

“Kalau ingin mendetail, maka yang harus dilakukan adalah kita harus mengisolasi senyawa kimia tersebut, kemudian perlu diujikan kembali kepada sel kanker,” kata Eko.

Jadi perlu tahapan yang sangat panjang untuk menentukan apakah bajakah itu sebagai anti-kanker atau tidak. sehingga untuk saat ini belum cukup dengan proses yang sudah dilakukan.

Menurut Eko, perlu ada riset yang lebih mendalam, bisa dengan menguji ekstrak bajakah dengan diberikan kepada sel kanker. Apakah sel kanker itu akan mengalami penghambatan ataukah pembunuhan.

Menurut dia, dalam  tanaman bajakah itu ada kandungan flavonoid, tannin, alkaloid, terpenoid, saponin. Masing-masing ini di dalam uji yang dilakukan itu hanya uji aktivitas anti-oksidan.

“Jadi, yang kami lakukan, sesuai dengan yang di SMA Palangkaraya itu, diuji aktivitas anti-oksidan. Kalau kita bicara anti-oksidan maka senyawa flavonoid dan tanin itu memiliki potensi yang tinggi sebagai anti-oksidan,” kata Eko.

Kenapa kayu bajakah bisa digunakan sebagai anti-kanker, karena logikanya ketika terjadi kanker maka terjadi proses oksidasi dna. Dengan oksidasi dna itu dengan adanya anti-oksidan diharapkan dapat memperbaiki dna tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya