Video Nestapa Warga Pendatang di Wamena

Puluhan warga pengungsi dari Wamena ditampung di Mess Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare menyusul kerusuhan pada 23 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Aman Hasibuan

VIVA – Kota Wamena dalam beberapa hari terakhir kembali mulai bergeliat. Namun, sisa-sisa kerusuhan di ibu kota Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua 23 September lalu itu masih tampak, dan ini menyisakan pilu.

Pemerintah Target Perpanjangan Runway Bandara Sinak Papua Selesai 2024

Meski berangsur kondusif, Wamena belum sepenuhnya pulih. Aparat gabungan TNI dan Polri masih bersiaga di sejumlah lokasi.

Usai kerusuhan yang terjadi dua pekan lalu, polisi telah menetapkan tujuh tersangka, demikian ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi AM Kamal. “Mereka nota bene adalah warga umum dan mahasiswa,” kata Kamal.

Pesan Jokowi ke Menko PMK Muhadjir: Gudang Pangan di Papua Diisi Makanan Khas Lokal

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa kerusuhan di Wamena murni ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB). “Aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga. Jangan ada yang menggeser-geser soal ini menjadi kayak sebuah konflik etnis. Bukan.

Ini adalah kelompok kriminal bersenjata, yang datang dari atas [pegunungan], turun ke bawah dan melakukan pembakaran rumah warga,” ungkap Presiden Jokowi.

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Dia pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, menahan diri, dan menghindari dari semua bentuk provokasi maupun fitnah di media sosial yang begitu banyak.

Sementara itu Rizal Tagambe, warga asal Sulawesi Selatan menjadi salah satu korban tewas dari kerusuhan di Wamena. Dia dikebumikan di kampung halaman.

Posko-posko pengungsi di Jayapura hingga awal Oktober masih dipenuhi para warga pendatang dari Wamena. Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, meminta warga tidak perlu panik harus mengungsi karena polisi menjamin keamanan di Wamena dengan meningkat jumlah personel.  

Namun banyak juga warga yang memilih untuk pulang kampung untuk memastikan keselamatan mereka dari kerusuhan untuk sementara waktu. Selengkapnya dapat disimak pada tayangan berikut ini:


 

    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya