Jejak Kaki Sang Badak Mencari Rumah

Sumber: Viva.co.id
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Sebenarnya ada 5 jenis badak yang ada di seluruh dunia. Dua di antaranya ada di Indonesia, yaitu badak Jawa dan Badak Sumatera. Sayangnya, sekarang ini spesies hewan yang tergolong langka dan sangat dilindungi ini hanya tersisa sekitar 50 (lima puluh) ekor saja.

Pengumuman Pemenang "Cerita Anda Bagi-bagi Hadiah"

Dari sisi fisiknya kita langsung tahu ciri-ciri Badak Jawa dan Badak Sumatera. Badak Jawa (Javan Rhino, Rhinocerus Sondaicus) bercula satu sedangkan Badak Sumatera (Sumatran Rhino, Dicerorhinus Sumatrensis) bercula dua. Tinggi Badak Jawa dari telapak kaki hingga bahu berkisar antara 168-175 cm. Panjang tubuh dari ujung moncong hingga ekor 392 cm dan panjang bagian kepala 70 cm.

Berat tubuhnya dapat mencapai 1.280 kg. Tubuhnya tidak berambut kecuali di bagian telinga dan ekornya. Tubuhnya di bungkus kulit yang tebalnya antara 25-30 mm. Kulit luarnya mempunyai corak yang mozaik. Lipatan kulit di bawah leher hingga bagian atas berbatasan dengan bahu.

Integritas yang Tinggi sebagai Harga Mati

Di atas punggungnya juga terdapat lipatan kulit yang berbentuk sadel (pelana) dan ada lipatan lain di dekat ekor serta bagian atas kaki belakang.

Badak betina tidak mempunyai cula, ukuran cula dapat mencapai 27 cm. Warna cula abu-abu gelap atau hitam, warnanya semakin tua semakin gelap, pada pangkalnya lebih gelap dari pada ujungnya.

Susahnya Mendapatkan SIM

Sedangkan Badak Sumatera merupakan badak terkecil dan jenis yang paling primitif dari kelima jenis badak yang masih hidup di dunia. Tubuhnya ditumbuhi rambut berukuran pendek dan jarang, sehingga sering disebut fosil hidup atau badak primitif.

Tinggi badak Sumatera diukur dari telapak kaki sampai bahu antara 120-135 cm, panjang dari mulut sampai pangkal ekor antara 240-270 cm. Berat tubuhnya bisa mencapai 909 kg. Posturnya gemuk dan agak bulat dengan kulit licin. Uniknya ada dua lipatan kulit yang besar. Lipatan pertama melingkari pada paha di antara kaki depan, dan lipatan kedua di atas abdomen dan bagian lateral.

Di atas tubuhnya tidak ada lipatan, jadi lipatan kulit tampak nyata dekat kaki belakang dan lipatan bagian depan dekat kedua culanya. Cula bagian depan (anterior) di atas ujung dari moncongnya jauh lebih besar dari cula bagian belakang (pasterior). Cula belakang terletak di atas matanya dan sering kali merupakan gumpalan yang tidak lebih besar ukurannya dari cula depan.

Yang memprihatinkan ternyata populasi badak Jawa di Ujung Kulon pada tahun 1937 ditaksir sekitar 25 ekor (10 jantan dan 15 betina). Pada tahun 1955 ada sekitar 30-35 ekor. Kemudian pada tahun 1967 di Ujung Kulon pertama kalinya diadakan sensus badak Jawa yang menyebutkan populasinya ada 21-28 ekor.

Turun naiknya populasi badak selain karena faktor kelahiran anak, juga dipengaruhi oleh adanya perburuan. Setelah pengawasan yang ketat terhadap tempat hidup badak, populasi badak Jawa terus meningkat hingga kira-kira 45 ekor pada tahun 1975.

Peranan Uang dalam Hidup

Berbagai masalah kehidupan ini terjadi kebanyakan karena uang.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2016