Puasalah, Kamu akan Sehat

Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

Menata Hati Sambut Bulan Suci

Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.

Karena itu, agar makin termotivasi dalam menjalani puasa di bulan Ramadan, kita juga perlu tahu apa saja manfaat berpuasa dari segi ilmiah. Telah banyak di antara kita yang menjalankan ibadah puasa hanya karena ibadah tersebut merupakan perintah agama. Padahal, di balik puasa, ternyata ada banyak manfaat yang dapat kita rasakan. Terlebih jika dilihat dari segi kesehatan. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Berpuasalah, niscaya kalian sehat" (HR. Ibnu as-Sunni dan Abu Nu’aim. As-Suyuthi menghasankan hadis tersebut).

Pergilah Dinda Cintaku

1. Baik bagi Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah.

Sakit jantung tidak dipungkiri lagi merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang di dunia. Apalagi di Indonesia dengan jumlah perokok terus makin meningkat tiap tahunnya, maka penyakit jantung adalah ancaman nyata. Untungnya, berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bagi jantung. Ketika berpuasa, tubuh kita ternyata melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang menurut penelitian chronobiological, ternyata hal tersebut merupakan hal yang sehat bagi jantung dan pembuluh darah.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

2. Psikologi yang Tenang Cegah Penyakit Kronis.

Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan kita menahan amarah. Hal ini membuat keadaan psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan secara ilmiah akan menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh. Minimnya adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh, seperti mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih baik. Dimana hal ini dapat mengurangi risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak seperti jantung koroner, stroke, dan lainnya.

3. Pola Pikir yang Lebih Tajam dan Kreatif.

Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat. Uniknya, menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu, ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.

Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus.

4. Performa Seksual Meningkat Pesat.

Sebuah penelitian yang membahas tentang hubungan puasa dengan kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH) membuktikan bahwa puasa memang benar menurunkan nafsu seksual dan menurunkan hormon testoteron. Namun ini bersifat sementara. Bahkan setelah beberapa hari siklus puasa dijalankan, justru produksi hormon testosteron dan performa seksual meningkat pesat.

5. Mengurangi Kegemukan.

Secara ilmiah berpuasa juga berdampak pada penurunan berat badan. Dengan berpuasa usus-usus dalam tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa endapan makanan. Endapan makanan inilah yang bila kelebihan akan menjadi lemak di perut. Selain itu, berpuasa juga memperbaiki sistem pencernaan kita. Sehingga sirkulasi makanan dan buang air menjadi lebih lancar.

6. Pencegah dan Penyembuh Penyakit Mental.

Otak kita di dalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut dengan neuroglial cells. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit akan ‘dimakan’ oleh sel-sel neuroglial ini. Dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. Bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental. Seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

7. Kekebalan Tubuh yang Meningkat.

Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum. Yaitu mengenai ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya. Hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh. Sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar atau makanan yang tidak baik.

8. Sehat bagi Ginjal.

Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum, dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat. Mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai seribu sampai 12 ribu ml osmosis per kg air. Dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.

9. Pencegah Diabetes dan Kelebihan Nutrisi Lainnya.

Obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya adalah akibat dari tubuh mengalami kelebihan kadar gula darah dan kolesterol. Dengan berpuasa, konsumsi gula dan makanan berlemak dapat lebih terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik bagi kembalinya keseimbangan kadar gula dan kolesterol tersebut.

10. Penawar Sakit Sendi/Encok.

Berpuasa dengan teratur akan meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh kita yang akan membuat sakit encok lambat laun menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi penyebab encok.

Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan Ramadan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya, banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa. Secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia.

Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekadar teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia. (Tulisan ini dikirim oleh Erwinmutalib)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya