Yang Perlu Kamu Tahu tentang Masker Pernapasan

Masker
Sumber :
  • vstory

VIVA – Terdapat 2 tipe masker pernapasan atau masker anti debu. Yaitu masker sekali pakai dan masker tipe filter yang bisa diganti. Jika kadar debunya tinggi di suatu tempat disarankan memakai masker yang ada filter di dalamnya. Namun, jika dipakai untuk sehari-hari, Anda bisa memakai yang sekali pakai agar tidak repot.

Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun

Sesuaikan dengan kebutuhan

Masker anti debu juga memiliki jenis sendiri. Seperti jenis tipe S dan tipe L. Masker dengan jenis tipe S adalah masker yang telah lolos uji terhadap debu padat (solid dust). Dan tipe L adalah masker yang telah lolos uji pada zat cair (liquid). Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan kerja Anda.

Cuaca Panas di Thailand Kian Mengkhawatirkan, Tewaskan 61 Orang Sepanjang 2024

Memperhatikan saringan filter pada masker

Berdasarkan kemampuan daya serapnya, filter masker anti debu dibagi menjadi 3 golongan. Semakin tinggi angkanya maka semakin tinggi pula tingkat penyaringan filter masker. Golongan 1, masker memiliki tingkat penyaringan debu sebesar 80 persen. Golongan 2, meningkat ke angka 95 persen. Dan golongan 3, tingkat penyaringan debu berada di angka 99 persen.

Menguak Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh

Cara Memakai Masker yang Benar

Pastikan Anda sudah mencuci tangan hingga bersih dan mengeringkannya dengan tisu atau handuk bersih. Pasang masker. Sisi putih pada masker sekali pakai haruslah yang menempel langsung dengan kulitmu dan sisi masker dengan warna lain menghadap luar masker.

Saat memasang masker, pastikan bagian masker yang terdapat kawat berada di posisi atas. Jika masker menggunakan tali, maka ikat tali bagian atas di kepala dekat ubun-ubun. Sedangkan untuk tali bagian bawah, diikat di bagian tengkuk atau belakang lehermu.

Jika masker menggunakan karet, kamu hanya tinggal mengaitkan karet di belakang telinga ataupun di belakang kepala untuk masker yang khusus untuk wanita berjilbab. Setelah masker terpasang, cubit bagian kawat pada masker sehingga mengikuti lekuk hidung agar lebih tertutup rapat.

Tarik lipatan-lipatan yang ada pada masker sehingga menutupi bagian dagu. Bagian wajah yang harus tertutupi rapat yaitu bagian hidung, mulut, dan dagu. Hindari menyentuh masker sebelum Anda mencuci tangan kembali.

Saat ini sudah banyak orang yang memakai masker di kehidupan sehari-hari untuk menghindari debu serta polusi. Apalagi saat ini sedang marak tentang virus Corona. Lindungi diri Anda sebelum terlambat.

Masker yang banyak beredar di masyarakat adalah masker bedah. Masker ini selalu digunakan oleh tenaga medis yang berada di ruang operasi untuk menutup mulut dan hidungnya. Tujuannya supaya mereka tidak menularkan bakteri dan virus kepada pasien yang sedang dioperasi.

Di dalam masker terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan paling dalam yang berwarna putih. Ini adalah lapisan yang paling nyaman karena bersentuhan dengan kulit wajah kita. Lapisan tengah adalah filter statis. Lapisan ini terbuat dari bahan yang disebut spunbond non woven. Fungsinya adalah untuk menghalangi apabila air liur yang mengandung penyakit menyebar seperti batuk atau bersin. Dan, lapisan luar yang merupakan material khusus mencegah masuknya mikropartikel.

Dengan memperhatikan susunan ini, maka menggunakan masker secara terbalik justru tidak menguntungkan. Karena wajah akan bersentuhan dengan lapisan yang kasar sehingga ada kemungkinan terjadi iritasi. Dalam beberapa situasi bencana alam seperti kabut asap, turunnya abu vulkanik, dan penyebaran virus, penggunaan masker bedah sebenarnya tidak dianjurkan.

Alasannya air, udara, dan debu masih bisa masuk melalui pori-pori. Masker jenis ini harus diganti setiap empat jam sekali. Karena uap air dari pernapasan bisa membuat masker basah dan merusak pori-porinya.

Meski demikian, penggunaan masker ini masih lebih baik daripada tidak sama sama sekali asalkan dipasang dengan rapat. Kawat yang ada bagian hidung dibengkokkan dan tidak ada celah pada pinggir-pinggir masker sehingga memungkinkan masuknya material abu vulkanik dari arah samping.

Masker yang sebenarnya cocok untuk mencegah ganguan pernapasan adalah N-95 atau N-100. Masker ini menggunakan bahan mirip stereofoam, tebal, memiliki sungkup yang bisa menyaring udara masuk hingga 95 persen. Masker ini juga dilengkapi kawat yang bisa ditekan di atas hidung, sehingga memperkecil celah udara. Masker jenis ini sifatnya sekali pakai, namun bisa digunakan lebih lama, sekitar 2-3 hari.

Arah lipatan masker bedah sendiri memiliki arti. Pada posisi warna hijau di luar, arah lipatan adalah ke bawah sehingga tidak membentuk kantong sebagai penampung debu. Jika bagian putih di luar dan bagian kawat berada di atas, maka arah lipatannya juga ikut terbalik.

Bagian kantong yang mengarah ke atas justru akan menampung debu. Supaya tidak membentuk kantong, maka bagian kawat berada di bawah. Itu artinya bagian hidung tidak menutup dengan rapat. Jadi pembalikkan masker justru salah dan tidak bermanfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.