Karantina Pertanian Dorong Ekspor Melalui Dialog Virtual

drh. Yongki Wahyu Setiawan, MH., saat menjadi narasumber dalam acara dialog antar negara.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Karantina Pertanian Entikong melakukan pembahasan terkait ekspor di wilayah perbatasan yang terkendala pandemi Covid-19. Pembahasan tersebut dikemas dalam dialog antar negara, yang dilakukan secara virtual, Selasa (9/3).

Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh. Yongki Wahyu Setiawan, MH., menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Selama masa pandemi Covid-19, para pelaku usaha mengalami kendala dalam pengiriman komoditas pertanian ke Malaysia melalui perbatasan darat di Provinsi Kalimantan Barat.

Pembahasan antar negara ini, difasilitasi langsung oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Kuching dan diikuti oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat, Kanwil DJBC Kalimantan Barat, Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, pelaku-pelaku usaha Indonesia di Sarawak, serta pelaku UMKM Kalimantan Barat, khususnya di kabupaten-kabupaten di sekitar perbatasan RI - Malaysia.

Sementara itu, data dari IQFAST, pada tahun 2019, Karantina Pertanian Entikong berhasil menggenjot ekspor komoditas pertanian di wilayah perbatasan.

Perkembangan ekspor melalui wilayah perbatasan meningkat dengan sangat signifikan. Namun pada tahun 2020, dikarenakan pandemi Covid-19, tepatnya dimulai pada bulan Maret 2020 ekspor komoditas pertanian melalui wilayah perbatasan terkendala oleh kebijakan penutupan pintu perbatasan yang dilakukan Malaysia.

Kebijakan tersebut telah memberi dampak negatif bagi perekonomian di daerah perbatasan, seperti menurunnya arus masuk wisatawan, transportasi manusia dan barang, dan aktivitas perdagangan melalui pintu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Entikong dan Nanga Badau serta menurunnya ketersediaan barang pada masyarakat di wilayah perbatasan dan sekitarnya.

Oleh karena itu, KJRI Kuching memandang perlu untuk bersama-sama mencari terobosan baru dan strategi pemasaran yang efektif untuk mempromosikan produk-produk unggulan masyarakat di wilayah perbatasan.

Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Sempit Jadi Makin Produktif

Kepala Karantina Pertanian, drh. Yongki Wahyu Setiawan, MH., memaparkan produk-produk unggulan di Kalimantan Barat sekitar perbatasan serta prosedur karantina bagi produk ekspor UMKM Kalimantan Barat. Selain itu, komitmen dari Karantina Pertanian Entikong, masih sama, yaitu mengupayakan agar produk pertanian perbatasan dapat menembus pasar Malaysia. Pihaknya berjanji akan memfasilitasi ekspor dengan menerapkan standar kesehatan yang berlaku.

"Harapan kami, ekspor ditengah-tengah masa Movement Control Order yang diterapkan oleh Kerajaan Malaysia dapat difasilitasi, terkait komoditas pertanian kita dapat mencari jalan tengahnya, yaitu bisa kita terapkan jalan protokol kesehatan yang ketat ketika proses pemuatan barang-barang komoditas pertanian, dan pada saat proses loading di negara malaysia. Misalnya menggunakan sarung tangan steril, masker, dan pengemasan secara skeptis. Kami rasa penanganan produk ekspor dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak akan mempengaruhi laju penyebaran virus Covid-19", terang Yongki

Minta Setop Impor Jagung, Mentan Desak Bulog hingga Pengusaha Serap Produksi Petani

Dalam pembahasan ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Yonny Tri Prayitno juga memberikan usulan terkait pelaksanaan ekspor komoditas pertanian melalui perbatasan darat RI - Malaysia pada masa pandemi Covid-19 dengan melakukan bongkar dan muat barang komoditas ekspor tersebut di zona netral Pos Lintas Batas Negara, kemudian dilanjutkan untuk difasilitasi dengan kendaraan khusus untuk memasukkan barang-barang ekspor tersebut, sehingga hanya barang-barang ekspornya saja yang masuk ke negara Malaysia.

Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh Karantina Pertanian Entikong untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks). Mulai dari pendampingan para petani dari hulu, hingga berkoordinasi antar negara untuk menemukan solusi dalam penyelesaian permasalahan ekspor melalui wilayah perbatasan darat RI - Malaysia seperti yang dilakukan pada kesempatan kali ini.

Swasembada Beras, Tapin Siap Penuhi Kebutuhan Pangan di IKN

Diharapkan pembahasan yang dilakukan bersama Karantina Pertanian Entikong bersama berbagai pihak dengan KJRI di Kuching ini membuahkan solusi untuk pengiriman komoditas pertanian Indonesia ke Malaysia melalui perbatasan yang dapat disetujui oleh Pihak Kerajaan Malaysia sehingga membuka kembali pintu-pintu perbatasannya.

Dave Laksono Menerima YB. Tuan Fahmi Bin Zainol dari Malaysia

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

Kerja sama antara pihak Malaysia dengan Indonesia, dalam bidang agroteknologi, mendapat sambutan baik. Itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Golkar, Dave Laksono.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.