-
VIVA – Indonesia adalah salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia. Indonesia menempati peringkat keempat di bawah negara Tiongkok, India, dan Amerika Serikat berdasarkan data Worldometer tahun 2021.
Namun, kelebihan ini sepertinya tidak diimbangi dengan kebiasaan positif para masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh UNESCO pada tahun 2016.
Survei tersebut menunjukkan rendahnya indeks minat baca masyarakat Indonesia yang hanya berkisar pada angka 0,001 %. Indonesia menempati peringkat terendah kedua dari 61 negara yang disurvei.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia tentunya pantas menjadi perhatian berbagai pihak. Masyarakat Indonesia sering mengartikan bahwa kegiatan membaca hanya berlangsung saat mereka mengenyam pendidikan saja dan berhenti membaca saat sudah bekerja.
Padahal pandangan yang demikian adalah salah, kegiatan membaca tidak mempunyai batasan waktu dan usia. Kegiatan membaca dapat dilakukan oleh berbagai tingkatan usia, kapan saja, dan di manapun berada.
Ada pandangan yang kurang sesuai mengenai kegiatan membaca. Masyarakat menganggap bahwa membaca hanya dilakukan oleh para akademisi dan kaum pelajar, misalnya dosen, guru, mahasiswa, dan siswa.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.