- vstory
VIVA – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mempermudah seseorang mengakses pengetahuan tertentu. Zaman yang semakin canggih akhirnya melahirkan berbagai aplikasi.
Menyikapi kemajuan zaman tersebut, pihak pemerintah Kementerian Agama Republik Indonesia kemudian membuat aplikasi Qur’an Kemenag. Aplikasi tersebut bukan hanya mudah dan praktis bagi masyarakat, dengan perkembangan fitur dan pola-pola penyajiannya memudahkan mencari atau melacak ayat Alquran (takhrij al-Qur’an).
Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Alquran juga kitab suci terakhir yang merangkum semua kitab suci sebelumnya. Di dalamnya berisi pedoman umat Islam dalam menjalankan hidup.
Yang paling prinsip adalah Alquran menjadi petunjuk tidak hanya untuk umat Islam saja melainkan bagi seluruh manusia (huda li an-nass). Agar selalu dalam bimbingan Alquran, maka mempelajarinya menjadi suatu kewajiban. Karena itu, mempelajari Alquran mesti memahami apa saja yang terkandung di dalamnya. Persoalan apa saja yang dibahas oleh Alquran yang berhubungan dengan permasalahan hidup kita.
Dengan perkembangan Zaman, aplikasi Alquran mulai banyak bermunculan. Bahkan aplikasi aplikasi tersebut menawarkan banyak sekali fitur untuk memudahkan umat Islam mempelajari Alquran.
Demikian pula dengan Kementerian Agama Republik Indonesia. Kini ia memiliki aplikasi Qur’an digital yang dapat diakses seluruh umat Islam di Indonesia. Salah satu fitur yang ditawarkan oleh Qur’an Kemenag adalah pelacak ayat dan indeks ayat. Sehingga untuk mentakhrij qur’an menjadi lebih mudah.
Aplikasi Qur'an Kemenag adalah aplikasi perdana yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis baik di Android maupun di IOS. Aplikasi ini pertama kali dirilis pada tanggal 25 Agustus 2016 dan terakhir di-update pada tanggal 14 Mei 2019.
Aplikasi Qur’an Kemenag memiliki peminat yang sangat banyak dengan lebih dari seratus ribu download pemakaian. Hal itu dikarenakan kemudahan yang ditawarkan aplikasi dan juga gratis.
Aplikasi ini memuat lengkap 30 juz. Selain itu, dilengkapi juga dengan asbab an-nuzul (sebab sebab turun ayat) dan penjelasan tafsir. Aplikasi ini menggunakan dua model penulisan yakni standar usmani dan tampilan ayat per ayat pada satu surat dilengkapi dengan terjemahnya.
Fitur ini disediakan oleh pihak programer untuk mempermudah pengguna mencari ayat yang dimaksud agar tidak kesulitan. Tujuan utamanya jelas untuk memudahkan mencari ayat Alquran atau bacaan yang dikehendaki. Pada Qur’an Kemenag, fitur pencarian disimbolkan dengan kaca pembesar. Kaca pembesar sering menjadi simbol bagi detektif yang sedang mencari barang bukti tertentu.
Penggunaan fitur ini juga beragam. Dapat dilakukan dengan menulis langsung terjemah bahasa Indonesianya, kode surat, ayat, serta nama surat sekalipun. Setelah mencari ayat yang dimaksud, pengguna dapat memutar murattal ayat tersebut.
Dengan cara mengklik lambang segitiga yang ada di bawah surat, maka pengguna akan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran dari Syeikh Mahmud Khalil al-Kushary.
Kementerian Agama dalam meyikapi perkembangan zaman yang semakin modern lantas membuat aplikasi Qur’an Kemenag yang masuk ke dalam gadjet. Kemudahan yang ditawarkan menyebabkan antusiasme masyarakat yang begitu ramai. Hal ini juga disebabkan Qur’an Kemenag bisa di download secara gratis dan berbahasa Indonesia. Sehingga orang awam pun bisa mengaksesnya. Terlebih disediakan juga tafsir berbahasa Indonesia di dalamnya.
Dalam mencari ayat ayat alqur’an, aplikasi ini memiliki fitur yang bisa dengan mudah digunakan. Tinggal ketik saja kata yang diinginkan, maka akan muncul berbagai jawaban hasil pencarian. Bisa juga mengetik teks arab Alquran. Hal ini sangat memudahkan ilmuan muslim yang hendak mengeksplore Alquran secara cepat dan praktis.
Hadirnya aplikasi ini adalah sebagai bentuk inovasi dan kesadaran betapa pentingnya Alquran sebagai pedoman bagi seluruh umat Islam khususnya Indonesia yang notabene mayoritas Muslim. Sehingga Alquran senantiasa menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat maupun bernegara. (Alwi Husein Al Habib, Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, UIN Walisongo Semarang)
