Meraih Ketahanan Pangan Indonesia

- vstory
Dengan bergabung sebagai anggota koperasi, para petani dapat lebih mudah melakukan penyesuaian produksi melalui pengolahan paska panen sehubungan dengan adanya perubahan permintaan pasar. Petani juga lebih mudah dalam menangani risiko pada produksi pertanian seperti pengaruh iklim dan heterogenitas kualitas produksi. Selain itu para petani lebih mudah berinteraksi dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas diri mereka.
Dalam rangka mewujudkan sistem ketahanan pangan, koperasi perlu melakukan revitalisasi peran dan fungsinya. Adapun langkah yang bisa dilakukan oleh koperasi agar ketahanan pangan dapat tercapai yaitu dengan melakukan konsolidasi internal untuk memperbaiki ketatalaksanaan usaha yang lebih baik.
Koperasi perlu meningkatkan kemampuannya dalam bidang teknologi bercocok tanam yang efektif dan produktif agar dapat mentransfer pengetahuan tersebut kepada anggota dan masyarakat. Selain itu koperasi harus memiliki kemampuan untuk mendesain produk dan skim yang cocok untuk meningkatkan produksi anggotanya, karena sektor ini biasanya sangat dipengaruhi oleh musim dan fluktuasi harga yang tinggi. Koperasi juga dapat menjadi penasihat maupun agen pengelola dana bantuan dari pemerintah agar dana tersebut tetap dapat produktif.
Peran stakeholder lain
Masyarakat juga dapat ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan untuk menghindari adanya krisis pangan. Masyarakat memiliki peluang untuk membangun kedaulatan dan kemandirian pangan. Dalam masa seperti saat ini, masyarakat cenderung menjadi lebih kreatif dan bisa berkreasi untuk mengakali situasi yang ada, termasuk halnya dalam menjaga akses terhadap pangan.
Walaupun telah ada program pemerintah seperti Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Kawasan Mandiri Pangan (KMP), namun masyarakat diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman mandiri, minimal untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Ada banyak sekali cara untuk melakukan penanaman mandiri, seperti misalnya urban farming dan melakukan penanaman dengan metode hidroponik dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada di rumah.
Agar ketahanan pangan dapat lestari maka kita harus menjaga sistem pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Sistem pertanian yang berorientasi pasar dengan pencapaian ekonomi yang optimal dan memperhatikan keseimbangan fungsi ekologis antara tanah, air, udara juga fungsi sosial budaya setempat perlu diantisipasi. Â Penerapan adaptasi teknologi yang ramah lingkungan dan adanya dukungan dari pemerintah lokal dan nasional untuk dapat cakap mengatasi masalah sangat dibutuhkan.