Melihat Lebih Jauh Kurikulum Merdeka

ilutrasi sarana pendidikan oleh bu guru Anggit
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi salah satu komponen pedoman proses belajar mengajar. Jika kurikulum tidak ada, maka proses pendidikan bisa saja berjalan, namun tidak mampu berjalan dengan baik karena tidak jelas arah dan tujuannya.

Mengembangkan Potensi Guru Melalui Platform Merdeka Mengajar

Kurikulum memberikan jabaran arah dan tujuan pendidikan dilangsungkan di satuan pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang diberlakukan di satuan pendidikan, proses belajar dan mengajar mampu dilakukan sesuai aturan koridor yang dibuat. Kurikulum biasanya berbentuk serangkaian pedoman yang di buat dan dirumuskan oleh instansi pemerintah penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan.

Dilansir dari laman prosiding.upgris.ac.id, kurikulum dapat diartikan secara sederhana sebagai mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik agar dapat lulus atau mendapatkan ijazah.

Pendidikan Inklusif: Menakar Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia

Bagi tenaga pendidik, kurikulum memiliki manfaat sebagai pedoman kerja dalam melangsungkan pembelajaran pada setiap peserta didik, selain itu, kurikulum juga mampu menjadi bahan evaluasi sejauh mana perkembangan peserta didik dalam menyerap pembelajaran.

Sedangkan bagi peserta didik, kurikulum akan memberikan kesempatan persiapan yang lebih matang dalam rangka melangsungkan pembelajaran. Kurikulum membantu peserta didik mempersiapkan diri, mengukur kemampuan diri agar mampu menyiapkan proses pembelajaran yang akan dilalui dengan optimal.

Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa

Dengan persiapan yang matang, proses pembelajaran yang bakal dilalui setiap peserta didik akan semakin memberikan pengalaman baru dalam peningkatan kualitas diri. Pengalaman baru yang didapati nantinya bakal mempengaruhi kualitas kehidupan peserta didik.

Kurikulum juga memudahkan setiap peserta didik untuk mulai memetakan jadwal yang akan dibuat nantinya. Dengan jadwal ini, nantinya peserta didik mampu menyeimbangkan waktu dengan beban pekerjaan yang akan diampaui oleh peserta didik.

Terobosan Kurikulum Merdeka

Melihat dari segi sejarah, kurikulum dalam kamus Webster lahuri 1856, kurikulum di gunakan untuk pertama kalinya. Pada saat ini, kurikulum baru dipakai dalam olahraga, lebih spesifik kurikulum ini adaah alat yang menjadi tolok ukur dari start sampai finish.

Pengertian lain dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, kurikulum adalah seperangkat rencana dan aturan mengenai tujuan, isi, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggraan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum merdeka adalah kebijakan yang terbaru yang dilakukan oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum ini menjadi kurikulum paling baru yang sedang berjalan implementasinya. Kurikulum merdeka yang masuk dalam rangkaian kebijakan akbar merdeka belajar Kemendikburistek menjadi hal hangat yang layak diperbincangkan. Sejauh manakah pelaksanaannya? dan bagaimana konsep kurikulum merdeka ini mampu mengatasi problematika mendasar yang ada di dunia pendidikan kita?

Kurikulum merdeka menjadi jawaban yang memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kita, apalagi dengan kenyataan bahwa pendidikan kita mengalami hal yang sangat berat penyelenggaraannya ketika pandemi merebak dan menyerang kita semuanya. Berbagai aspek kehidupan harus berubah drastis, termasuk penyelenggaraan pendidikan.

Implementasi Kurikulum merdeka pada awalnya dilakukan pada sekolah-sekolah penggerak. Implementasi kurikulum merdeka merupakan terobosan yang dilakukan dalam menjawab tantangan learning loss yang mengakibatkan krisis pembelajaran akibat pandemi yang menjangkit hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Proses pembelajaran yang dilakukan secara daring (jarak jauh) mempersempit potensi optimalnya pembelajaraan yang ada, dengan segala keterbatasan yang ada, tanggap kebijakan yang dilakukan pun menjadi harapan besar revitalisasi pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari kemedibud.go.id bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Jika kita lihat dan menelisik lebih dalam Kurikulum merdeka yang menjadi pedoman pembelajaran di satuan pendidikan memiliki beberapa point intinya. Misalnya pertama, kurikulum merdeka mengarah pada penyerderhanaan konten pembelajaran yang berfokus pada muatan materi yang esensial (simplecontent-basedlearning), kedua, kurikulum merdeka memilkiki orientasi basis pada projek yang sangat kolaboratif, aplikastif dan muliti disipliner dalam menetapkan capaian belajar (project-basedlearning), jam pelajaran juga mampu diatur secara lebih selaras dan fleksibel (fleksibelityandfluidity) melalui Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.

Melihat betapa pentingnya implementasi kurikulum merdeka dalam menjawab tantangan dunia pendidikan dewasa ini, tak ayal percepatan implementasi kurikulum merdeka di satuan-satuan pendidikan menjadi sangat penting dilakukan. Namun, penerapan kurikulum merdeka di satuan pendidikan pun tidak menjadi hal dipaksakan, perlu berbagai instrument yang memang harus disiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan.

Lebih tegas bahkan hal ini dijelaskan oleh Anandito selaku kepala badan standar kurikulum dan assasmen pendidikan yang disampaikan dalam sipress kemendikbudristek pada tanggal 12 juli 2022. Anandito menyampaikan bahwa Kemendikbusristek mendorong setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapannya.

Melalui penyederhanan yang hadir dalam kurikulum merdeka, serta penerapannya yang sangat disesuaikan pada satuan pendidikan, dan fokus pembelajaran yang senantiasa menyeimbangkan antara pendidikan teoritis dan laku kreatif yang bertumpu pada pengembangan para peserta didik, kurikulum merdeka mampu memberikan energi positif dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik lagi.

Revitalisasi penyelenggaraan pendidikan memang bukan hal yang mampu diwujudkan dengan mudahnya, namun upaya-upaya yang dilakukan demi terwujudnya hal itu harus terus diberlangsungkan. Kurikulum merdeka semoga menjadi salah satu langkah nyata yang mengarah ke tujuan itu. Partisipasi publik dalam menerapkan dan mengevaluasi jalannya penyelenggaraan pendidikan selanjutnya juga menjadi hal yang sangat diperlukan. Muhamad Ikhwan Abdul A, Manajer Program Al Wasath Institute)

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.