Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

- vstory
Dengan adanya perubahan perhitungan yang dirilis Bank Dunia pada 28 September 2022 ini, maka perlu bijak dalam menyikapi adanya perbedaan ini. Adapun data yang telah dirilis BPS (tertanggal surat 19 Agustus 2022) berdasarkan data Susenas Konsumsi Pengeluaran (Susenas KP) Maret 2022 yang terdiri atas data jumlah dan persentase penduduk miskin ekstrem dimana data jumlah penduduk miskin ekstem tahun 2022 di DIY ada 96,73 ribu atau 2,41 persen.
Sedangkan menurut kabupaten/kota, Kabupaten Kulon Progo jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 14,78 ribu orang, atau 3,31 persen; Kabupaten Bantul ada 27,51 ribu orang (2,59 %); Kabupaten Gunungkidul 33,26 ribu orang (4,30 %); Kabupaten Sleman ada 18,16 ribu orang (1,42 %) dan di Kota Yogyakarta masih ada penduduk miskin ekstrem sebanyak 3,01 ribu orang atau 0,67 persen.
Angka kemiskinan kabupaten/kota ekstrem dihitung dari penyesuaian pengeluaran per kapita dalam PPP dan penghitungan GKE (Garis Kemiskinan Ekstrem) tiap kabupaten/koa merupakan hasil perkalian rasio rata-rata pengeluaran dengan GKE Nasional.
Yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa masih ada kemiskinan ekstrem ditengah-tengah kita. Karena kemiskinan ekstrem ada pada rumah tangga atau keluarga yang tidak bisa diberdayakan secara ekonomi, ada anggota rumah tangga yang harus menanggung pengobatan berkelanjutan, kelompok rentan dan terpinggirkan sehingga perlunya kepedulian antar anggota masyarakat untuk bersama-sama mengangkat keluarga yang masih masuk miskin ekstrem dan juga pemerintah harus hadir.
Kalau misalkan masih ada keluarga miskin ektrem yang ada disekitar tempat ibadah (Masjid), maka peran serta takmir masjid untuk bersama memikirkan untuk mengangkat keluarga tersebut keluar dari miskin ekstrem, misalnya kalau masih bisa diperdayakan dengan bantuan modal atau kalau mempunyai anak yang masih sekolah dengan menjamin pendidikannya sampai selesai dan dicarikan pekerjaan sehingga bisa mandiri. Karena dengan penddidikan bisa memutus rantai kemiskinan.
Yang perlu dipupuk di tengah masyarakat adalah rasa saling peduli dan ikhlas membantu sesama, saling menghormati, toleransi, bekerja sama, gotong royong, saling menyayangi, dan tepa salira.