Ruwetnya Kondisi Ekonomi Indonesia, Bukan Sekadar Bicara!

Presiden Jokowi dan Menteri di Titik Nol IKN (Foto/Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kelihatannya pemerintah memberi kebebasan berpendapat. Buktinya Rizal Ramli bebas buka suara. Rocky Gerung juga. Refly Harun. Connie Rahakundini. Faisal Basri.

Tapi diskusi yang didengungkan sebatas permukaan belaka membicarakan KUHP pasal kumpul kebo, dll

Yang dibahas hanya wacana wacana umum. Misal, kereta cepat tidak bakal balik modal, IKN makan anggaran APBN.

Tidak pernah dibuka betapa kompleks dan ruwetnya kondisi ekonomi bangsa Indonesia.

Aturan ekspor berjalan zig zag. Tiba tiba ekspor disetop. Pertama batubara, sawit, nikel. Kondisinya seperti main poker.

Yang jadi korban adalah konglomerat, developer dan sawit dianggap jadi bulan bulanan peraturan.

Mereka ditarget seolah olah menjadi mafia berat. Sehingga HGU tanah jadi sandera.

Prinsip bisnis adalah going concern misal Proyek Real estate, HGU tanah di mana mana paling masa berlaku 40-50 tahun. Nah, injury time tersebut sudah jatuh tempo sekarang.

Pada saat HGU dijaminkan bank, tiba tiba peraturan agraria berbalik, seolah-olah developer harus bayar lagi dari nol perpanjangan HGU misal, bayar Rp2 juta per meter.

Bayangkan saja, rol over perpanjangan HGU yang dulunya hampir gratis paling lobby Rp1000 - Rp 2000 per meter sekarang seolah olah bayar pengajuan baru Rp 2.000.000 per meter.

Kedua, dengan demikian dibuat aturan bahwa HGU yang mati pun dianggap hangus.

Padahal praktik selama ini masalah HGU developer dianggap angin belaka!

Mafia tanah di mana-mana spekulasi tanah yang Rp300.000 dibebaskan mafia digoreng Rp2.000.000 padahal ternyata harus menghadapi kenyataan masa berlaku HGUnya habis . Tanah seluruh proyek real estate seluruhnya 300-500 hektar balik jadi zaman perkebunan pra orde baru.

Otomatis sekarang ini adu banteng antara kekuatan kekuasaan ekonomi bangsa lawan birokrasi

Entah siapa yang menang? Developer A merasa wah, ini pemerintah memberi hukuman terlalu keras, konglomerat kelabakan pasar gratifikasi melanbung. Yang sogok HGU ditangkap.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Franky Widjaja pun tersangka. Sindoro bersaudara. Johannes Kotjo. Edward Soerjadjaja. Agung sedayu pun hampir jadi tersangka.

Beberapa bulan lalu menteri ATR BPN Sofyan Djalil agak lembek kepada kekuatan kekuasaan ekonomi mafia tanah.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Sekarang Hadi Tjahjanto keras banget. Tanpa pengalaman masalah mikro usaha bisnis, tiba-tiba dari Panglima TNI jadi jaga izin HGU. Pasang TNI.

Sedangkan di lain pihak, pemerintah pun kelabakan pasar investasi proyek proyek pemerintah kekurangan investor.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Waskita karya pun utangnya jebol. Utang tidak bisa bertambah. Proyek tol Garut batal.

Apartemen--apartemen dua tiga tower mandek di tower satu. Mall baru selesai 60?lum selesai finishing. Mirip bangunan zonk hutan beton mangkrak.

Kereta cepat pun tersedak kekurangan oksigen. Kereta kerja pun anjlok korban 6 teknisi. Sebanyak 2 orang mati.

Sementara proyek IKN investorsnya mundur satu satu dari soft bank, mantan PM inggris Tony Blair, satu satu pun mlipir.

Alhasil kondisi politik saling sandera ini antara swasta lawan pemerintah. Menghasilkan kekeringan likuditas mirip pandemi lanjutan. Selesai pandemi Covid berganti pandemi likuiditas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.